BAB 3

1.4K 83 6
                                    

"Jangan takut sama aku Frey, jangan menghindar lagi dari aku! Bisa?"

Aku pengen banget jawab bisa, tapi mulutku susah banget buat digerakin, jadi aku hanya bisa diam saja. Dan untungnya kak Arion memakluminya karena aku lihat dia tersenyum sama aku.

"Aku anggap jawaban kamu iya." Ucap kak Arion kemudian.

Aku nggak tau mau bilang apalagi, jadi aku hanya bisa tersenyum canggung lalu mengangguk untuk menanggapi ucapannya.

Melihatku mengangguk, senyum kak Arion semakin lebar. Kayaknya dia seneng banget. Atau apa aku aja yang ke GR-an?

"Malam ini kita jalan yuk?" Ucap kak Arion tiba-tiba.

Aku beneran kaget dia bilang gitu. Reflek aku gigit bibir bawahku karena sangking gugupnya. Aku nggak bisa. Bukannya aku tidak mau, tapi aku belum siap.

Aku lihat, ekspresi kak Arion berubah. Kayaknya dia kecewa.
"Kenapa? Kamu nggak mau ya?" Tanyanya kemudian.

Aku dengan cepat menggeleng untuk menyanggah ucapannya. Karena aku nggak mau dia salah paham sama aku. Tapi aku bingung cara ngungkapinnya gimana.

"Bu...bukan gitu. Bukan karena Frey nggak mau. Tapi... umm... Frey...."

"Frey butuh waktu Yon!" Itu suara kak Ansel.

Aku menghela nafas lega. Lalu Aku menoleh dan tersenyum padanya. Kak ansel memang paling mengerti aku. Aku bener-bener berterima kasih pada kak Ansel karena udah bantuin aku di situasi seperti ini.

Saat aku menoleh kembali ke kak Arion, kak Arion sedang natap aku. Aku lihat dia tersenyum, sepertinya dia mengerti dengan penolakanku.

"Oke, nggak pa-pa Frey. Aku bisa nunggu sampai kamu siap. Tapi... mulai saat ini, kamu udah nggak boleh mikirin cowok lain! Kamu hanya boleh mikirin aku!"

-----

Setelah kak Ansel datang tadi, aku langsung kabur ke kamarku. Haaaah!Kayaknya emang krisis percaya diri sama sifat pemaluku harus segera diobati deh. Menurut aku sendiri emang sudah terlalu parah sih. Semoga aja kak Arion nggak ilfeel sama aku. 😳

Sekarang ini aku lagi duduk bersandar dikepala ranjang diatas kasurku. Lagi senyum-senyum sendiri seperti orang gila. Ucapan kak Arion yang tadi terus terngiang-ngiang di kepalaku. Nggak tau kenapa rasanya tuh seneng banget.

Jadi gini rasanya jatuh cinta?

Oh iya, aku inget fotonya tadi masih ada didalam tasku. Aku ambil dulu deh.

Nah ini dia fotonya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nah ini dia fotonya. Kak Arion yang ada di sebelah kiri. Keren kan dia?

Yah meskipun hanya terlihat matanya aja, tapi aku udah cukup senang punya foto ini. Tatapan matanya itu loh, bikin melting nggak sih? 😂

Kalau tiap ketemu kak Arion jantungku berdebar kenceng kayak gini terus, apa nggak apa-apa ya buat jantung aku?🙈

Aaaaaaa pengen cerita ke Friska, tapi Friska lagi sibuk. Chat aku dari tadi siang juga masih belum dibaca.

My Arion (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang