"Silahkan bu Freya! Mr. chaddrick ada di ruangannya." Ucap Anis begitu melihat Freya menghampiri mejanya.
Freya tersenyum lalu mengangguk. Setelah itu Freya berjalan ke arah ruangan Arion.
Jantungnya yang masih saja berdebar tiap akan bertemu dengan Arion, membuat Freya harus mengatur nafasnya terlebih dahulu sebelum ia mengetuk pintu untuk menenangkan dirinya.
Ruangan kerja Arion kedap suara. Suara ketukan pintu dari luar masih bisa terdengar di dalam, tetapi suara dari dalam tidak akan bisa terdengar keluar. Jadi biasanya setelah mengetuk pintu, si pengetuk pintu dipersilahkan untuk langsung masuk. Jadi Freya melakukannya. Freya langsung masuk begitu ia selesai mengetuk pintu.
Saat masuk kedalam ruangan kantor Arion, Arion sedang duduk di sofa dengan tumpukan berkas yang ada di meja di depannya.
Arion mendongak. Begitu melihat Freya yang masuk kedalam ruangannya, Arion tersenyum lalu berdiri dan langsung menghampiri Freya.
Freya terdiam terpaku. Freya terpukau. Senyuman Arion saat ini terlihat sama seperti yang dulu. Terlihat tulus dan hangat. Sikap Arion saat ini pun berbeda dengan sikapnya pada Freya beberapa hari yang lalu setelah pertemuan mereka kembali.
Kini Arion sudah berdiri di depan Freya. Senyumnya masih belum hilang dari wajahnya.
Tangan Arion terulur keatas. Jemari tangan kanannya membelai pipi kiri Freya.
"Kenapa?" Tanya Arion dengan masih menyunggingkan senyumnya ketika melihat Freya hanya terdiam.Freya mengerjapkan matanya berkali-kali. Freya tersadar, lalu menggelengkan kepalanya.
"Ah... e...enggak!" Jawabnya gugup.Arion menunduk mengecup bibir Freya lembut. Freya tersentak karena masih belum terbiasa.
Lalu Arion menggandeng tangan Freya dan membawa Freya duduk di sofa bersamanya.
Freya masih terdiam. Semua ini membuatnya bingung. Ini seperti mimpi bagi Freya. Freya masih tidak percaya semua kejadian ini bisa terjadi kepada dirinya. Setelah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, kini mereka dipertemukan lagi dengan kondisi yang sangat jauh berbeda.
Freya berfikir, apa memang ini jalan takdirnya? Mereka kembali bersama meskipun posisi Freya harus sebagai wanita ke dua bagi Arion.
"Ada apa?" Tanya Arion lagi karena Freya masih saja terdiam.
Lagi-lagi Freya tersadar dari lamunannya saat mendengar suara Arion.
"Hah? Ah... i...ini..." Ucap Freya sambil menyerahkan laporan pekerjaannya.Sebenarnya Arion bertanya tentang keadaan Freya. Tetapi Freya mengira Arion bertanya tentang alasan Freya menemuinya.
Arion menghela nafasnya perlahan. Ia memilih tidak bertanya lebih. Lalu Arion mengambil berkas laporan dari tangan Freya. Arion membacanya, kemudian mulai membahasnya bersama Freya.
Lamanya mereka berdiskusi, tidak terasa sampai di jam makan siang.
"Kita lanjutin nanti aja setelah makan siang!" Ucap Arion lalu berdiri dari duduknya.
Freya juga ikut berdiri. Lalu Arion menoleh ke arah Freya.
"Mau kemana?" Tanya Arion.
"Ah... i..itu... a...sa... F...Freya mau balik ke ruangan dulu." Jawab Freya tergagap.
"Nggak perlu! Kita makan siang bareng!" Ucap Arion kemudian berjalan kearah meja kerjanya untuk mengambil kunci mobil dan ponselnya.
"Yuk!" Ajaknya kemudian.Freya menurut saja karena Freya tau Freya tidak akan bisa menolak keinginan Arion.
Saat mereka keluar dari ruangan, Arion menghampiri sekertarisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arion (On Going)
RomanceCerita ini untuk 17+ ya, tapi bisa berubah sewaktu-waktu, bisa jadi 21+ juga. Gak taulah authornya lagi labil, jadi harap bijak aja deh dalam memilih bacaan. Pokoknya aku udah ngasih tau kalian!!!😘 Freya Kirania Zamera, gadis pemalu dan manja. Hany...