BAB 35

744 64 7
                                    

Freya bergerak gelisah diatas kasur didalam kamar Arion. Sedangkan Arion berdiri menyenderkan bahu sebelah kanannya kekusen pintu kamar dan bersedekap tangan sambil memerhatikan Freya yang sedang tampak tersiksa dihadapannya.

"Kakak, tolongin Freya!" Pinta Freya mengiba.
Melihat Arion hanya menatapnya, membuat Freya ingin menangis.
"Tolong! Panas! Tolongin Freya!" Ibanya lagi.

Freya benar-benar bingung dengan tubuhnya sendiri. AC kamar Arion menyala, tetapi kenapa dia merasa kepanasan.

"Tolongin Freya!" Ucap Freya penuh harap. Sambil memeluk tubuhnya sendiri.

Arion berjalan perlahan mendekati Freya sambil melepas bajunya.

Mata Freya melebar.
"K...kakak?"
"J...jangan!"

Tidak memperdulikan ucapan Freya, Arion langsung meindih Freya, lalu melumat kasar bibir Freya.

"Eemmmph! Akh!" Erang Freya.

Freya membalas ciuman Arion. Tangan Freya bergerak naik mencengkeram rambut Arion.

"Kenapa?"
"Kenapa begini?" Batin Freya kebingungan.

Otaknya menyuruhnya untuk berhenti, tetapi tubuh Freya mengkhianatinya.

Bahkan saat ini, saat Arion meremas payudaranya, Freya sangat menikmatinya. Seolah tubuh Freya berharap, Arion tidak hanya menyentuh payudaranya, tetapi juga menyentuh setiap lekuk tubuhnya.

"Ini salah! Ini harus dihentikan!"
"Tapi kenapa aku sendiri tidak mau berhenti?" Batin Freya sebelum kewarasannya menghilang. Karena tak lama setelah itu, setelah jari tangan Arion bergerah turun kebagian bawah tubuh Freya dan berada didalam kewanitaanya, tubuh Freya-lah yang kini mengendalikan pikirannya. Freya sudah diselimuti nafsu dan menginginkan lebih dan lebih lagi.

-----

Keesokan harinya.

Arion berdiri sambil merokok di balkon kamar apartemennya dengan hanya mengenakan celana panjang tanpa mengenakan baju tidurnya.

Arion melihat benda di dalam genggaman tangannya, lalu menengok kebelakang ke arah Freya tertidur, lebih tepatnya Freya pingsan karena kelelahan akibat sex maraton yang baru saja mereka lakukan.

Arion memang merasa bersalah. Tetapi perasaan ingin membalas perbuatan Freya 6 tahun yang lalu jauh lebih besar dari pada rasa bersalahnya saat ini.

#flashback on

Kejadian 6 tahun yang lalu, saat terakhir kalinya Freya dan Arion bertemu di apartemen Arion.

Pukul 5.15 pagi.
Arion bergerak dari tidurnya hendak memeluk Freya, tetapi dia tidak menemukannya.

Arion terbangun, dan hanya mendapati secarik kertas bertuliskan kata maaf diatas bantal disampingnya.

Merasa ada yang tidak beres, Arion langsung bergegas memakai bajunya dan berniat mencari Freya dirumahnya.

Apa yang Arion takuti terjadi. Begitu Arion sampai dirumah Freya, bi Imah memberitahunya kalau Freya, Ansel dan kedua orang tuanya saat ini dalam perjalanan ke bandara. Bi Imah juga memberitahu Arion bahwa mereka akan pindah ke Amerika dan menetap disana.

Perasaan kecewa, marah, sedih dan terkhianati muncul secara bersamaan. Kaki Arion lemas seketika. Tetapi saat mengetahui penerbangan mereka masih 1 jam lagi, tanpa pikir panjang, Arion langsung menaiki motornya mengebut ke bandara untuk mencari Freya.

Sesampainya di bandara, Arion langsung berlari kedalam. Tetapi Arion terlambat. Freya dan keluarganya sudah masuk kedalam ruang tunggu penumpang.

My Arion (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang