"Dareen! Siapa dia?"
Mata Freya melebar.
"Nggak mungkin! Dari mana kak Arion tau tentang Dareen. Seharusnya kak Arion tau dari mulutku sendiri, bukan dari orang lain. Kalau sudah seperti ini, pasti kak Arion akan salah paham sama aku. Kak Arion pasti mengira aku nggak akan pernah ngasih tau dia tentang Dareen. Padahal rahasia yang pengen aku kasih tau kak Arion selama ini adalah Dareen."Melihat Freya terkejut, Arion yakin Freya mempunyai hubungan spesial dengan laki-laki yang bernama Dareen ini. Arion semakin kencang mencengkeram lengan Freya.
"Jadi... lagi-lagi kamu bohong?"
"Kata kamu nggak ada pria lain lagi selain aku, tapi nyatanya waktu kamu di Amerika kamu berhubungan dengan pria lain yang bernama Dareen ini."Freya menggelengkan kepalanya.
"Bukan seperti itu.""Lalu?"
Freya memejamkan matanya. Lalu menatap Arion dengan jantung yang berdegup kencang.
Freya menghela nafasnya sebelum ia mulai membuka mulutnya untuk menjelaskan kepada Arion siapa itu Dareen sebenarnya.
"Dareen...."
"Dia...."Ceklek! Ceklek! Ceklek!
Tok tok tok!Freya kembali memejamkan matanya.
"Kenapa lagi sih?"
"Kenapa selalu ada gangguan disaat seperti ini?"Arion melepaskan lengan Freya, lalu berjalan menjauh dari Freya untuk membukakan pintu.
"Hai!" Sapa Meriam begitu Arion membuka pintu ruangannya.
"Tumben dikunci?" Lanjutnya sambil mencium pipi kanan dan kiri Arion.
"Oooooh.... ada Freya rupanya." Ucapnya sambil tersenyum ketika masuk kedalam ruangan Arion."Ha...halo kak Meriam." Sapa Freya.
"Hai Frey!" Jawab Meriam lalu menghampiri Freya dan mencium pipi kanan dan kiri Freya.
"Aku nggak ganggu kan?" Tanyanya pada Freya.Freya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.
"Ka..kalu gitu Freya balik dulu ke ruangan." Pamit Freya."Eh....nggak usah! Aku cuma sebentar kok. Cuma mau kasih ini aja ke Arion." Ucap Meriam sambil menunjukkan amplop coklat besar ke Freya dan Arion.
"Sudah komplit?" Tanya Arion pada Meriam.
"Sudah... nih!" Ucap Meriam lalu memberikan amplop itu pada Arion.
"Kalau gitu aku pamit dulu!""Kok buru-buru?" Tanya Arion.
Meriam hanya mengedipkan satu matanya, lalu tersenyum.
"Bye!" Ucapnya lalu meninggalkan Arion dan Freya kembali berduaan.Arion menghela nafasnya, lalu meletakkan amplop itu di meja kerjanya. Kemudian menghadap kearah Freya, menatapnya dingin.
Freya memberanikan diri membalas tatapan Arion kemudian berjalan maju mendekat kearah Arion.
Freya juga terlihat menghela nafasnya sebelum ia memulainya.
"Ya Tuhan aku mohon kali ini jangan lagi ada gangguan!" Pinta Freya dalam hati."Kakak....."
"Apapun yang akan Freya katakan, apapun yang udah Freya lakuin selama ini, Freya punya alasan buat itu semua. Jadi Freya mohon kakak jangan marah!" Ucap Freya dengan meneteskan air matanya."Dareen.... dia....."
Nafas Arion mulai memburu, jantungnya mulai berdegup dengan kencang. Sepertinya Arion tidak siap mendengar siapa laki-laki yang sudah berhubungan dengan Freya selama Freya di Amerika. Kenapa perasaan Arion mengatakan, Dareen adalah salah satu laki-laki terpenting dikehidupan Freya.
"Dareen... dia.... dia...."
"Dia anak kita!"Arion terdiam. Arion terlihat syok.
"K...kakak!" Freya memanggil Arion.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arion (On Going)
RomanceCerita ini untuk 17+ ya, tapi bisa berubah sewaktu-waktu, bisa jadi 21+ juga. Gak taulah authornya lagi labil, jadi harap bijak aja deh dalam memilih bacaan. Pokoknya aku udah ngasih tau kalian!!!😘 Freya Kirania Zamera, gadis pemalu dan manja. Hany...