BAB 13

815 54 6
                                    

Aku kira setelah kami makan, kak Arion bakalan lanjutin yang kayak tadi lagi. Aku udah bersiap-siap menolak dengan berbagai macam alasan yang udah aku bikin. Tapi ternyata enggak.

Kak Arion cuma minta aku duduk disebelahnya terus minta aku senderin kepala aku didadanya. Habis itu dia minta aku peluk dia. Udah, itu aja.

Bukan munafik ya, kalau yang kayak gini aku suka. Nyaman banget rasanya. Kak Arion beneran sweet banget.😊

Setelah itu kak Arion banyak ngajakin aku ngobrol. Dia juga bolehin aku nanya apa aja tentang dia.

Sebenernya tanpa aku bertanya, kak Arion udah banyak cerita tentang keluarganya.

Kak Arion ternyata asli orang Jerman. Kedua orang tuanya asli dari sana. Cuma warga negara semua keluarganya udah pindah ke Indonesia. Pantesan dia keliatan bule banget karena emang nggak ada campuran indonya.

Kak Arion sekarang masih tinggal bersama kedua orang tuanya. Tapi kak Arion bilang dia nggak pernah akur sama kedua orang tuanya. Katanya ia sering berantem sama mereka. Tentang alasannya, kak Arion cuma bilang mereka tidak sepemikiran aja. Aku juga nggak mau ngorek-ngorek lebih jauh, karena aku takut kalau nanti dianya malah risih.

Kak Arion cerita kalau dia itu hanya 2 bersaudara. Dia anak ke 2, sedangkan kakaknya itu cewek. Kebalikan sama aku dan kak Ansel. Kak Arion juga ceritain tentang kakaknya yang udah menikah dan mempunyai 1 anak laki-laki berusia 2 tahun. Tapi pas ceritain tentang kakaknya, kak Arion keliatan sedih gitu. Tapi aku nggak berani tanya kenapa.

Dari cerita Kak Arion, ternyata dia deket banget sama neneknya, ibu dari mommynya. Tapi sayangnya neneknya sekarang tinggal dan menetap di Jerman. Kata kak Arion sih sebenernya neneknya seneng tinggal di Indo. Tapi karena neneknya sering banget berselisih paham sama kedua orangtuanya dan neneknya tidak suka dan tidak cocok dengan cara orang tua kak Arion mendidik dengan peraturan yang cukup ekstrim pada anak-anaknya, akhirnya neneknya memilih pulang ke Jerman.

Pas neneknya pergi itu, kak Arion cerita saat itu dia ngerasa kehilangan banget. Kak Arion sedih banget. Katanya cuma neneknya yang ngertiin perasaannya. Tapi neneknya malah pergi.

Sebelum pergi, neneknya membelikan apart ini untuk kak Arion. Anehnya ortunya nggak tau sama sekali tentang apart ini. Kak Arion dan neneknya merahasiakannya dari mereka. Kalau ini dia ceritain alasannya. Katanya, tempat ini bisa membuatnya lari dari masalahnya untuk sejenak. Dan dia juga bisa menenangkan diri sejenak disini. Apalagi dia merasa kalau di apart ini dia punya kekuasaan atas dirinya sendiri.

Umm.... aku nggak tau sih maksudnya apa. Cuma aku simpulin, mungkin kedua ortunya terlalu mengatur hidup kak Arion. Jadi dia merasa lebih nyaman saat sendirian karena tidak ada yang bisa mengatur-aturnya seperti saat dia dirumah orang tuanya.

"Tapi kayaknya kakak jarang kesini ya?" Tanyaku. Apartemennya bersih, tapi memang seperti nggak pernah ditempatin. Kesannya kayak kosong gitu.

"Iya. Aku sering pulang kerumah karena aku selalu pulang malam. Jadi jarang ketemu mommy, daddy aku. Tapi kayaknya habis ini bakalan sering kesini." Jawabnya.

Hmm... denger jawaban kak Arion jadi bikin aku deg-degan. Kesininya sendirian kan kak? Soalnya kalo lagi berduaan udah bisa dipastiin aku nggak bisa mengelak lagi saat kakak ngapa-ngapain aku. Aku belum siap lepas perawan nih soalnya.😳

Aku mendongak untuk natap wajah kak Arion. Terus kak Arion langsung liatin aku.
"Kakak nggak nanya apa-apa tentang Freya?" Tanyaku penasaran. Soalnya dari tadi dia cuma ceritain tentang dia sama keluarganya aja. Dia nggak pernah nanyain tentang aku.

Kak Arion tersenyum. Senyuman kak Arion yang biasanya. Senyuman yang bikin aku nyaman saat di deket dia. 😍

"Aku udah tau semua tentang kamu Freya."

My Arion (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang