"K..kakak ja..jangan!" Ucapku dengan air mata yang udah menetes.
Ngelihat aku nangis, kak Arion menghela nafasnya. Trus setelah itu dia meletakkan kepalanya di samping kepala aku, menghadap ke arah telinga kiriku.
Agak sesak sih rasanya. Badan aku kecil, sedangkan badan kak Arion badannya gede banget. Trus dia malah nindih tubuh aku gitu. Bisa dibayangin kan?
"Maaf aku udah keterlaluan." Ucapnya lirih sambil menciumi telinga kiriku.
Rasanya geli sih, apalagi nafasnya yang kayak niup-niup lubang telinga aku gitu, aku sampe merinding gara-gara ulahnya itu. Tapi aku diem aja karena aku masih takut.
"Maaf udah bikin kamu takut Frey!"
"Aku marah karena aku nggak suka! Aku cemburu." Lanjutnya dengan suara lirih.Lalu kak Arion mengangkat kepalanya. Sekarang wajah kami berhadapan dengan wajah kak Arion berada diatas wajahku. Terus kak Arion hapus air mata aku.
Sebenernya wajar sih kak Arion mikir kayak gitu. Permintaanku melarangnya menjemput, ditambah tadi liat aku duduk berdua dengan Eza, pasti bikin dia mikir yang enggak-enggak tentang aku dan Eza.
"Ta...tapi alasan Fre..Freya minta kakak nggak jemput bukan karena itu." Ucapku dengan sesegukan.
Dia mengerutkan alisnya, kayaknya dia sedikit terkejut. Kemudian tatapan kak Arion melembut ke akunya. Terus dia cium kening aku.
Setelah itu kak Arion beranjak dari atas tubuh aku, terus dia bantu aku juga buat bangun.
"Ada alasan lain?" Tanyanya kemudian.
Aku mengangguk sambil menunduk.
Kak Arion ngambil kaosnya yang tadi ia lempar ke lantai kemudian memakainya lagi. Setelah itu kak Arion mengambil baju kaos yang ada di lemarinya kemudian kaos itu ia kasih ke aku.
"Kamu ganti baju dulu, setelah itu baru kita bicarain!" Ucap kak Arion.
Lagi-lagi aku cuma bisa mengangguk.
Setelah kak Arion keluar dari kamarnya, aku langsung mengganti kemeja seragamku dengan kaos punya kak Arion.
Setelah itu, tanpa berlama-lama lagi aku langsung keluar dari kamar mencari kak Arion untuk mengajaknya bicara.
Ternyata kak Arion ada diruang santai. Kak Arion langsung noleh ke aku begitu ia lihat aku masuk ke ruang santai.
Kak Arion berdiri lalu mengulurkan tangannya kearahku. Aku berjalan mendekat, kemudian aku meletakkan telapak tanganku diatas telapak tangannya yang terulur.
Dia tersenyum.
Fiuuuuh legaaaaaa.Ekspresinya yang sekarang sudah seperti kak Arion yang biasanya. Beda banget sama pas lagi marah tadi. Sereeem!😟
Kak Arion menyuruhku duduk, setelah itu kak Arion ikut duduk disebelah kanan aku. Kemudian kak Arion memindah posisinya menghadap ke arahku dengan menekuk kaki kirinya naik ke atas sofa.
Kemudian kak Arion melingkarkan kudua tangannya ke pinggangku dan menarikku mendekat ke arahnya. Setelah itu kaki kirinya ia selonjorkan ke kebelakang tubuh aku.
Posisi kami sekarang tuh deket banget. Dia kayak ngurung aku gitu biar aku nggak bisa kabur kemana-mana.🙈
"Jadi... apa alasannya?" Tanyanya sambil menciumi dan menggigiti daun telinga kananku.
Seeerrr...seeeer gitu rasanya dada aku sekarang. Geli tapi enak. Eh... nggak tau deh rasanya. Pokoknya aku suka.😳
"Frey?" Panggilnya karena aku tidak segera menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arion (On Going)
RomanceCerita ini untuk 17+ ya, tapi bisa berubah sewaktu-waktu, bisa jadi 21+ juga. Gak taulah authornya lagi labil, jadi harap bijak aja deh dalam memilih bacaan. Pokoknya aku udah ngasih tau kalian!!!😘 Freya Kirania Zamera, gadis pemalu dan manja. Hany...