Freya dan Arion kini sudah berada di dalam pesawat menuju ke Amerika.
Selama perjalan, Freya merasa tidak tenang. Perasaan cemas, gelisah dan takut selalu melingkupinya.
Arion yang menyadari itu, menggenggam jemari tangan Freya untuk menenangkannya.
"Kita hadapi sama-sama, oke!" Ucap Arion dengan tersenyum.
Freya tersenyum kecil, menganggukkan kepalanya lalu menghela nafasnya yang terlihat berat.
Kurang dari 24 jam, pesawat yang mereka naiki kini telah mendarat di Amerika. Arion memang mencari penerbangan paling singkat agar mereka bisa lebih cepat sampai di Amerika. Beruntung saat sekertaris Arion mencarikan tiket untuk mereka, maskapai Japan Airline yang biasanya dapat menempuh hingga hanya 18 jam saja ke Amerika akan berangkat hari itu pada malam harinya. Jadi Arion memutuskan mereka berangkat malam itu juga.
Dari bandara, mereka tidak langsung ke rumah orang tua Freya. Meskipun mereka tiba di Amerika pada siang hari, mereka memutuskan untuk beristirahat dulu di hotel karena perbedaan waktu Indonesia dan Amerika membuat mereka jetlag. Barulah pada malam harinya sekitar pukul 8 malam waktu Amerika, mereka pergi kerumah orang tua Freya.
"Kakak, Freya takut." Ucap Freya saat mereka berada di dalam mobil yang Arion sewa.
Arion tersenyum.
"Nggak pa-pa. Ada aku." Jawabnya."Gimana nanti kalau papa beneran jauhin Dareen dari kita?" Tanya Freya cemas.
"Aku nggak akan ngebiarin itu terjadi Frey. Percaya sama aku!" Ucap Arion.
Freya mengangguk meskipun hatinya merasa gelisah dan takut. Tapi mendengar ucapan Arion membuat Freya sedikit lebih tenang.
Mobil yang Arion sewa sudah sampai di pekarangan rumah tanpa pagar milik orang tua Freya. Dada Freya berdebar semakin kencang dan tangan Freya sedingin es sangking tegangnya.
Ting tong! Suara bel pintu yang di bunyikan oleh Arion membuat Freya menjadi semakin tegang.
Arion menggenggam jemari tangan Freya.
"Jangan takut!" Ucapnya kemudian.Freya hanya mengangguk menanggapinya.
Pintu terbuka, seorang pelayan muncul dan tampak terkejut ketika melihat kedatangan Freya.
"Nona Freya? Anda pulang?"
"Silahkan masuk nona!" Ucap pelayan yang bernama Jenni dengan tersenyum setelah tersadar dari rasa terkejutnya. Lalu Jenni menoleh ke arah samping Freya.
"Oh maaf nona, ternyata anda tidak pulang sendiri. Silahkan masuk tuan!"Arion tersenyum.
"Terima kasih." Jawabnya kemudian."Jenni, papa dan mama ada dimana sekarang?" Tanya Freya setelah ia masuk kedalam rumah.
"Tuan dan nyonya sedang di ruang santai. Mereka sedang bermain dengan tuan dareen. Tuan Ansel juga ada disana." Jawab Jenni.
"Terima kasih Jen. Kami akan langsung kesana saja." Ucap Freya.
"Baik nona." Jawab Jenni.
-----
Ruang santai kurang dari 1 meter dihadapan mereka.
Deg deg! Deg deg! Deg deg!
Jantung Freya seperti ingin terlepas rasanya.Saat Freya dan Arion sampai diambang pintu ruang santai yang terbuka, Dareen sudah melihat mereka terlebih dahulu.
"MOMMY!!!!" Teriak Dareen kegirangan setelah melihat kedatangan Freya.
Semua pasang mata langsung menatap ke arah pintu, termasuk Ansel yang terlihat sangat terkejut dan tanpa sadar berdiri dari kursinya ketika melihat Freya pulang tidak hanya sendiri, tetapi Freya pulang bersama dengan Arion.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arion (On Going)
RomanceCerita ini untuk 17+ ya, tapi bisa berubah sewaktu-waktu, bisa jadi 21+ juga. Gak taulah authornya lagi labil, jadi harap bijak aja deh dalam memilih bacaan. Pokoknya aku udah ngasih tau kalian!!!😘 Freya Kirania Zamera, gadis pemalu dan manja. Hany...