BAB 17

786 53 4
                                    

Karena takut, kemarin aku hanya bisa diam dan tidak berani membantah apapun yang dikatakan oleh kak Arion.

Aku memang masih sayang dan cinta sama kak Arion. Tapi, sebesar apapun rasa sayang dan cinta aku ke kak Arion, aku tetap nggak bisa menerima kebohongan yang udah dia lakukan ke aku dan memaafkannya begitu aja.

Jujur, setelah aku denger tentang alasan pertunangan kak arion dengan kak Angel kemarin, aku sebenernya merasa kasihan sama kak Arion. Dan saat dia bilang lebih memilih aku dari pada kak Angel dan orang tuanya, aku sempat luluh. Tapi, aku nggak bisa terima kak Arion lagi. Aku takut dia bohongin aku lagi. Mungkin sebaiknya memang hubungan ini diakhiri. Agar nggak ada lagi masalah dikemudian hari.

Dan sekarang, aku harus cari cara agar kak Arion mau menerima keputusanku untuk tetap mengakhiri hubungan ini.

Hari ini aku berniat berangkat ke sekolah lebih pagi biar nggak ketemu sama kak Arion karena dia pasti bakalan dateng pagi ini buat nganterin aku sekolah. Aku juga berencana melewatkan sarapanku karena malas ketemu sama kak Ansel.

Tetapi sepertinya kak Arion sudah bisa menebak rencanaku hari ini. Saat aku keluar dari kamar, kak Arion sudah menungguku di sofa ruang santai. Dan begitu melihatku, kak Arion langsung menghampiriku.

"Udah siap?"
"Sarapan diluar aja yuk!" Ajaknya.

Haaaah! Aku hanya bisa menghela nafas.

"Maaf kak, nggak usah! Mulai hari ini Frey mau berangkat sekolah sendiri aja." Ucapku dengan hati-hati.

Kak Arion mendekatkan wajahnya ke dekat telinga kiriku.
"Kamu mau ngehindarin aku?" Bisiknya.

Pertanyaan kak Arion membuat aku merinding. Sebenernya kalimat itu bukanlah sebuah pertanyaan, kalimat itu adalah sebagai peringatan dan ancaman buat aku.

"Jangan ulangin lagi Freya! Kali ini aku nggak akan permasalahin. Tapi enggak buat lain kali." Ucapnya di depan wajahku.

Aku mendorong dada kak Arion. Aku takut, tapi aku juga marah saat ini. Air mata aku lagi-lagi menetes tanpa bisa ku tahan lagi.

"Bukan kakak yang dilabrak sama kakak kelas Freya dan dipermalukan di depan temen-temen Freya."
"Bukan kakak yang dibohongin sama pacarnya dan kakaknya sendiri."
"Kakak nggak akan bisa ngerti gimana rasanya jadi Freya."
"Tolong biarin Freya sendiri kak! Tolong jangan egois!"

Mendengar ucapanku membuat kak Arion marah.
"Kita udah bicarain ini kemarin Freya! Kamu tau apa jawaban aku."

"Freya nggak bahagia kak. Freya nggak mungkin bisa bahagia dengan hubungan yang seperti ini."

Kak Arion terlihat sedih. Dia genggam tangan aku, lalu mengangkatnya ke bibirnya.
"Kasih aku kesempatan Frey! Sekali lagi untuk buktikan ke kamu, kalau aku benar-benar tulus sayang sama kamu! Aku janji akan bikin kamu bahagia setelah ini. Setelah masalah pertunangan ini berakhir." Ucapnya sambil menciumi tanganku.

Aku nggak tau, yang diucapin kak Arion itu sungguh-sungguh atau ini kebohongannya yang lain. Aku ingin percaya, tapi disisi lain aku takut untuk percaya lagi padanya.

"Please Frey!" Pintanya lagi.

Aku tau, kalau ini aku nggak bilang iya, udah pasti aku nggak bisa sekolah hari ini. Kak Arion pasti akan nahan aku sampai aku bilang iya.😤

"Oke! Freya akan kasih kakak kesempatan. Tapi sebelum pertunangan kakak berakhir, kakak nggak boleh ketemu sama Freya!"
"Freya akan terima kakak kembali, kalau kakak sudah menyelesaikan semua masalah ini!" Ucapku yang kemudian aku sesali setelahnya.

Karena aku tau, setelah kami bersama lagi, pasti masih akan banyak masalah yang lain akan datang lagi dikemudian hari. Salah satunya adalah dari kedua orang tuanya.

My Arion (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang