"Gimana Frey? Apa jawaban kamu?" Tanya mommynya kak Arion yang sudah tidak sabar menunggu jawabanku karena aku dari tadi hanya diam saja.
Aku ingin egois, tapi saat menatap mommynya kak Arion yang terlihat putus asa menunggu jawabanku membuatku merasa buruk.
Aku menghela nafasku yang terasa berat saat ini.
Gimana ini?
Gimana dengan aku?
Gimana dengan kak Arion?
Gimana nasib hubungan kami?"Freya, tante mohon sama kamu!" Ucapnya membujukku.
"Hanya kamu harapan kami satu-satunya."
"Kalau kamu meninggalkan Arion, tante yakin Arion akan mau menikah dengan Angel."
"Tante juga minta tolong sama kamu untuk membantu kami membujuk Arion agar Arion mau menerima pernikahan ini."Hati aku sakit banget denger itu.
Aku udah disuruh ninggalin kak Arion, dan masih harus disuruh membujuk kak Arion agar kak Arion mau menikah dengan Angel.
Mommy kak Arion sadar nggak sih meminta hal kayak gitu ke aku? Apa emang dia sengaja?Aku nggak mau!
Tapi....
Kalau aku egois pertahanin hubungan ini, gimana dengan keluarga kak Arion?Bangkrut!
Denger kata itu pundak aku langsung berat.
Nasib mereka bukan lagi berada di tangan kak Arion. Tapi sekarang sudah beralih ke aku.
Jujur aku terbebani banget.
Semua ini bikin aku bingung karena aku takut salah ambil keputusan. Kepalaku bertambah pusing.
Aku harus jawab apa?Sebenernya aku nggak mau percaya sama semua perkataan mommy kak Arion. Tapi apa yang udah dia katakan sama persis seperti apa yang dikatakan kak Ansel.
"Freya, kamu mau kan? Tante mohon!" Pintanya lagi.
BRAAAK! Suara pintu terpelanting terbuka.
Aku terkejut, begitu juga mommy kak Arion. Apalagi si pembuka pintu itu adalah kak Arion sendiri. Orang yang lagi kami bicarakan.
"Genug mommy! Genug!" Ucap kak Arion marah lalu menghampiriku.
Aku nggak tau artinya, kayaknya itu bahasa Jerman. Mendengar itu ekspresi mommy kak Arion juga terlihat marah.
"Misch dich nicht mehr in mein Geschäft ein!"
"Belästige Freya nie wieder! Beteilige ihn nicht daran!" Ucap kak Arion lagi.Duh nggak ngerti mereka ngomong apa. Mungkin kak Arion marah karena mommynya minta aku menemuinya.
"Kamu nggak apa-apa kan Frey?" Tanya kak Arion dia terlihat khawatirin aku.
"Freya nggak pa-pa." Jawabku.
"Ayo aku antar kamu pulang!" Ucapnya kemudian.
"Er hat zugestimmt, dich zu verlassen." Ucap mommy kak Arion.
Kak Arion langsung menegang setelah mendengar kata-kata mommynya. Kak Arion menatapku marah, tatapannya seperti ingin bunuh orang.
"A...apa? Ke...kenapa?" Tanyaku ketakutan. Apa arti ucapan mommy kak Arion barusan?
Aku menatap mommy kak Arion meminta penjelasan padanya. Tapi mommy kak Arion malah mengalihkan tatapannya dariku.
"Bener itu Frey?"
"Bener kamu mau ninggalin aku?" Tanyanya dengan mengetatkan rahangnya karena marah."Hah?"
"Fre...Freya nggak bi...bil......"Aku belum sempat menyelesaikan ucapanku, mommy kak Arion sudah menyelaku.
"Benarkan Freya? Kamu tadi sudah berjanji sama tante akan meninggalkan Arion dan akan membantu tante membujuk Arion untuk mau menikah dengan Angel."
Mataku melebar dan mulutku terbuka mendengar ucapan mommy kak Arion.
Apa?
Apa-apaan sih mommynya kak Arion ini?
Ternyata seperti ini sifat aslinya. Seharusnya dari awal aku nggak percaya sama ucapannya. Untung saja aku nggak luluh. Bisa-bisanya dia ngomong gitu padahal aku belum ngucapin sepatah kata apapun.
Jadi itu arti ucapannya. Pantes aja kak Arion marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Arion (On Going)
RomanceCerita ini untuk 17+ ya, tapi bisa berubah sewaktu-waktu, bisa jadi 21+ juga. Gak taulah authornya lagi labil, jadi harap bijak aja deh dalam memilih bacaan. Pokoknya aku udah ngasih tau kalian!!!😘 Freya Kirania Zamera, gadis pemalu dan manja. Hany...