Ch. 12

140 8 1
                                    

Nayeon tidak akan bisa membenci Daniel. Pemuda itu bilang dia akan memutuskan hubungannya dengan Jihyo namun Nayeon menentangnya. Dia ingin pasangan itu tetap bersama, setidaknya sampai kelulusan beberapa bulan lagi. Dia ingin Jihyo punya kenangan indah di bangku sekolah.

Nayeon sudah meminta Daniel untuk merahasiakan percakapan mereka di cafe pada Jihyo. Sahabatnya itu tidak perlu tahu hal menyakitkan seperti itu. Lebih baik dia tidak tahu apa-apa.

Nayeon bilang dia tidak akan bisa menerima Daniel di hidupnya karena sama saja mengkhianati Jihyo. Daniel sendiri sangat menyesali perbuatannya dan berusaha menjaga Jihyo untuk menebus rasa bersalahnya pada Nayeon.

Tanpa terasa mereka sudah memasuki libur musim panas. Sekolah libur sampai akhir Agustus.

Sejak awal libur musim panas Nayeon mulai sibuk mempersiapkan diri untuk ujian masuk universitas. Dia menghabiskan banyak waktu di tempat les. Dia sudah tidak bisa meminta Jihyo untuk mengajarinya. Gadis itu juga akan sibuk belajar dan kencan dengan Daniel, jadi Nayeon memilih tempat les. Selain itu belajar bisa mengalihkan pikirannya.

"Bagaimana lesmu?" tanya Jihyo di telepon.

"Lancar. Gurunya sangat baik dan memberi penjelasan yang bisa kumengerti."

"Apa dia tampan?"

"Hah? Apa maksudmu?"

Terdengar tawa Jihyo. "Kalau gurunya tidak tampan, bagaimana kau akan semangat?"

"Dasar."

Jihyo terkekeh. "Hah.. Rasanya waktu begitu cepat berlalu. Kita sudah mau masuk universitas."

"Kau benar."

"Sayang sekali kehidupan kampus kita nanti akan berbeda. Pasti akan sulit untuk bertemu apalagi kita bertiga beda universitas."

Nayeon tersenyum tipis. "Kita masih bisa telepon dan video call. Tenang saja."

"Benar. Lalu apa kau sudah ada kemajuan di matematika?"

"Mungkin. Aku sendiri tidak yakin."

Mereka berdua tertawa.

***

Season 1 - End
·
·

mauveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang