Projek lagu Vague cukup sukses dan kali ini Nayeon juga dihubungi beberapa musisi lewat direct message. Namun dia menegaskan dirinya kalau musik hanya sebatas hobi. Dia tidak mau hobi itu menghambat kuliahnya jika terlalu ditekuni.
Dan sebentar lagi ujian tengah semester. Hari-harinya sibuk dengan persiapan dan belajar bersama Hayi. Dia mempersiapkan diri lebih awal karena merasa kurang di beberapa pelajaran. Mereka banyak menghabiskan waktu untuk belajar di perpustakaan sampai malam.
Nayeon baru berpisah dengan Hayi dan berjalan ke halte bus. Saat itu ponselnya berbunyi.
"Halo, Jinhwan oppa?"
"Nayeon, aku tadi melihatmu keluar perpustakaan. Kau.. sudah di halte?" tanya pemuda itu. Suaranya terengah-engah.
"Aku sedang jalan ke sana. Ada apa?"
"Biar kuantar pulang. Kau tunggulah di sana."
"OK."
Tidak biasanya Jinhwan mau mengantarnya pulang. Dia sampai 5 menit kemudian. Begitu sampai dia memegang lutut dan mengambil napas sebanyak-banyaknya.
"Astaga oppa, kau berlarian ke sini?"
"Yah.. Busnya belum datang kan?"
"Sebentar lagi. Duduklah dulu."
Jinhwan lalu duduk di sebelah Nayeon, mengeluarkan botol minum dan meneguk habis isinya.
"Kau pasti kelelahan berlari."
"Ya, aku pikir kau sudah pergi. Lalu rumah kita kan searah jadi sekalian saja aku mengantarmu pulang."
Nayeon tersenyum. "Terima kasih."
"Tidak perlu. Aku lihat kau selalu ke perpustakaan untuk belajar sampai malam. Dan juga kau jarang pulang sendirian malam-malam. Lebih baik ada yang menjagamu di jalan."
"Terima kasih, oppa. Kau sangat baik."
Jinhwan mengibaskan tangan. "Jangan sungkan. Aku juga pulang telat selama ujian. Jadi sekalian saja. Nah, busnya sudah datang."
Mereka mengobrol sepanjang perjalanan. Nayeon agak gelisah dengan beberapa mata kuliah yang menurutnya sulit dan khawatir nilainya menurun. Namun Jinhwan selalu menyemangatinya dan yakin kalau gadis itu bisa mengerjakan ujiannya nanti dengan baik.
"Besok aku akan mengantarmu pulang. Kau tunggu saja di halte seperti tadi," kata Jinhwan begitu mereka sampai di depan apartemen Nayeon.
"Terima kasih. Hati-hati di jalan."
Dan setiap hari selama ujian Jinhwan akan mengantarnya pulang. Yoongi tahu yang dilakukan sahabatnya itu. Dia juga ingin mengantar Nayeon pulang tapi jarak rumah mereka jauh dan dia tidak bisa pulang malam karena harus mengurus ibunya yang sakit.
Senior, aku dengar ibumu sedang sakit. Semoga ibumu cepat sembuh :)
Malam itu Nayeon mengiriminya pesan singkat. Dia tentu tahu dari Jinhwan. Meski begitu Yoongi senang gadis itu menunjukan perhatiannya. Hatinya tersenyum.
Terima kasih :)
¬Semangat ujiannya, Senior!
¬Yoongi tersenyum lebar.
Iya. Kau juga, Nayeon :))
¬Dia jadi ingin melihat Nayeon. Dia lalu menelusuri Instagramnya. Hatinya masih sesak melihat postingan terakhir gadis itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
mauve
Fanfictionm a u v e . romance . a pale, bluish rendition of purple · · · ·