Ch. 29

80 6 0
                                    

Nayeon bersemangat memulai masa perkuliahannya. Dia akan berusaha keras untuk mendapat nilai-nilai yang baik. Dia punya Hayi yang akan membantunya kalau dia kesulitan belajar. Gadis mungil itu bersedia mengajarinya.

Hari ini ada perkenalan dengan anggota baru club. Perkumpulan club diadakan setiap hari Rabu dan Jumat jam 5 sore. Lalu juga ada latihan bermain musik dan bernyanyi bersama. Anggota club yang terdaftar ada 82 orang tapi tidak pernah lengkap saat pertemuan. Mereka akan lengkap menjelang acara club atau kampus. Club dibagi ke dalam beberapa tim yang rata-rata berisi 10 sampai 12 orang. Dan ada latihan tim di hari Rabu, sedangkan latihan gabungan di hari Jumat. Latihan gabungan sering melibatkan MAY, club komposisi musik. Club itu punya banyak anggota perempuan yang datang hanya untuk melihat Yoongi.

Nayeon sudah menunjukkan kemampuan bernyanyinya. Suaranya sangat merdu dan ditetapkan menjadi main vocalist dalam tim. Sementara Hayi juga punya tipe suara yang unik dan kuat. Dia menjadi lead vocalist. Totalnya ada 12 vocalist dan mereka dimasukan ke dalam tim yang berbeda.

"Aku tidak tahu kau punya suara semerdu itu," puji Yoongi pada Nayeon saat latihan gabungan.

"Terima kasih. Kemampuan rap Senior juga luar biasa."

"Tentu saja." Yoongi mengkedipkan sebelah matanya. "Oh iya. Club kami baru saja mengkompisisi beberapa lagu. Sepertinya kau cocok jadi vokalis di lagu pertama dan kedua."

Nayeon tersenyum tipis. "Saya belum mendengar musiknya."

"Sini ponselmu."

Gadis itu bingung tapi memberikan ponselnya. Lalu ada notifikasi masuk.

"Aku baru saja menambahmu di media sosial. Sudah kukirim liriknya di sana juga. Musiknya belum bisa kukirim karena harus menunggu persetujuan ketua club. Kau coba baca dulu lirik dari kedua lagu. Aku yang menulisnya."

Nayeon membaca setiap deretan kata di kedua lirik. Tidak buruk. Yoongi mahir menulis lirik. Ada juga bagian rapnya di sana.

"Kau mau dengar bagian rapnya?" tanya Yoongi sambil merapikan rambut depannya. Tiba-tiba terdengar beberapa gadis menjerit karena terpesona.

Nayeon buru-buru menolak. "Tidak perlu, Senior. Nanti saja kalau musiknya sudah disetujui. Saya akan latihan bersama yang lain," katanya dan segera menemui tim pemain musik.

Yoongi heran melihat kekakuan gadis itu, namun dia suka dengan reaksinya tadi. Diusapnya lagi rambut belakangnya. Gadis-gadis tadi kembali menjerit.

***

mauveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang