Ch. 27

86 6 0
                                    

Ini hari kedua orientasi mahasiswa baru. Kali ini ada kuliah umum tentang soft skills dan prestasi. Lalu mahasiswa dibagi berdasarkan fakultas dan ada pengenalan fakultas setelahnya. Kegiatan ini bagus untuk saling mendekatkan diri dan mencari teman.

Nayeon bertemu seorang perantau juga dari Provinsi Gyeonggi bernama Lee Hayi. Dia gadis yang mungil namun seorang yang berani. Saat panitia meminta seseorang untuk membantu, Hayi mengangkat tangan dan bersedia membantu. Dia juga mengajak Nayeon untuk ikut dengannya. Gadis naif ini tidak bisa menolak dan ikut membantu.

Mereka ke ruang panitia mengambil lembaran brosur di sana.

"Hai. Kalian datang membantu?" tanya salah satu senior, Jinhwan. Dia terlihat lelah dan ada peluh keringat di dahinya.

Keduanya menunduk hormat. "Iya."

"Kami diminta mengambil lembaran brosur," kata Hayi.

"Brosur? Ada di dalam dus itu." tunjuk Jinhwan. Dus itu tidak terlalu besar dan tidak terlalu banyak isinya.

Nayeon kaget saat seseorang tiba-tiba muncul di balik pemuda itu.

"Aku Min Yoongi," sapanya.

Nayeon dan Hayi menunduk hormat.

"Kalian mau mengambil brosur?" tanya Yoongi. "Sini biar aku saja yang bawakan. Sepertinya senior yang meminta kalian sangat malas."

Jinhwan tertawa. "Benar. Lihat. Di sini tidak ada mahasiswa baru seperti kalian. Biar Yoongi saja yang bawakan."

Yoongi mengambil dus tadi dari tangan Hayi dan berjalan di depan. "Kita lihat reaksi senior kalian."

Mereka bertiga kembali ke kelompok fakultas. Sepertinya gadis-gadis terpesona pada Yoongi yang berjalan membawakan dus. Dia terlihat keren seperti bad boy, ditambah tatapan matanya yang tajam juga senyumnya yang terlihat licik namun menarik.

Yoongi memberikan dus itu pada senior yang dimaksud. "Enteng begini kau minta mereka yang ambil?" sindirnya.

"Ah, kenapa malah kau yang bawakan? Aku kan sedang mengerjai mereka," balas senior itu setengah berbisik.

Hayi mendengar itu dan berkomentar, "Saya pikir perpeloncoan sudah tidak berlaku."

Senior tadi tidak sempat membalas ucapannya karena Yoongi menyanggah, "Tentu sudah tidak ada. Hanya ada senioritas."

Hayi melotot ingin berkomentar namun Yoongi menambahkan, "Aku hanya bercanda." Diikuti tatapan lega para junior.

Nayeon tidak menyangka Hayi berani berkata seperti itu, di depan semua orang. Dia takut senior tadi akan marah tapi syukurlah dia terlihat santai.

"Sudahlah. Kalian berdua bantu bagikan brosurnya," kata senior itu.

Mereka membagikan lembaran brosur berisi club kegiatan mahasiswa. Setelah semua dapat Yoongi kembali ke ruang panitia. Semua gadis semakin kagum padanya. Mereka berbisik satu sama lain.

***

mauveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang