Ch. 38

75 5 0
                                    

Nayeon baru saja sampai di kampung halamannya. Dia rindu pulang ke rumah setelah sekian lama tinggal sendirian di Seoul. Dia bisa merayakan Natal bersama keluarganya sebelum kembali lagi ke ibukota untuk bertemu Kwon Hyuk.

Jihyo sudah mendengar cerita soal Yoongi yang akhir-akhir ini dekat dengan Nayeon. Menurutnya, senior itu sudah jatuh cinta pada sahabatnya. Nayeon harus menunjukkan ketegasan jika dia tidak merasa nyaman dengan pemuda itu atau justru ingin bersamanya. Bisa dibilang Nayeon dan Yoongi sudah menghabiskan waktu bersama lebih banyak, dibandingkan dengan guru matematika itu. Yoongi hampir ditemuinya setiap hari, apalagi saat persiapan festival dan projek featuring.

Tentu saja Nayeon ingin terus bertahan dengan Kwon Hyuk. Hanya saja dia tidak tega menyakiti pria sebaik Yoongi. Sekarang dia memilih pulang untuk menjauh sebentar dari pemuda itu.

Tapi keesokan harinya Yoongi menelepon untuk bertemu. Dia sudah ada di depan apartemennya. Nayeon tidak bilang dia sudah kembali ke Daejeon sebelumnya. Seniornya terdengar agak kecewa. Dia bilang akan menunggunya kembali nanti.

Terkadang Nayeon menanyakan kabar Hayi dan Sehun. Dua teman dekatnya itu hidup dengan baik. Mereka sangat menikmati lagu Stranded yang baru rilis dan menantikan lagu-lagu lainnya yang luar biasa. Kwon Hyuk juga mengatakan hal yang sama walau sebenarnya dia agak cemburu.

Seminggu kemudian Yoongi menelepon Nayeon lagi. Gadis itu kaget saat Yoongi bilang dia ada di Daejeon dan ingin bertemu. Katanya ada sepupunya yang juga tinggal di sana dan dia sedang berkunjung. Nayeon mau tidak mau setuju untuk bertemu di kedai dekat stasiun.

"Terima kasih kau mau datang, Nayeon," ucap Yoongi. "Kau menikmati liburmu?"

"Tentu. Bagaimana denganmu?"

"Aku merindukanmu."

Nayeon tersenyum tipis, tidak tahu harus berkata apa.

"Ah, ayo kau pesan apa saja! Aku yang traktir!" Yoongi bersikap seolah ingin mencairkan suasana yang kaku tapi sebenarnya hatinya berdesir melihat senyum tadi.

***

"Dia tidak menyatakan cinta padamu?" Jihyo langsung menelepon waktu Nayeon bilang habis bertemu Yoongi.

"Tidak."

"Oh. Lalu bagaimana perasaanmu waktu ketemu tadi?"

"Aku tidak tahu. Aku merasa sungkan padanya."

"Apa? Kau masih belum beritahu dia kalau kau sudah punya orang yang disukai?"

"Belum. Apa perlu?"

"Tentu saja! Kau terus memberikan harapan kosong padanya." Jihyo jadi kesal mendengarnya.

"Aku tidak memberi harapan apapun. Aku selalu bersikap seperti temannya."

"Kau tidak pernah menolaknya, kan? Bagaimana kalau nanti dia menyatakan perasaannya? Kau mau menerimanya?"

Nayeon menghela napas. "Aku tidak tahu. Salah satu alasan aku pulang adalah untuk menghindarinya. Kurasa aku akan menjaga jarak."

Dan itulah yang dilakukannya. Setiap Yoongi menghubunginya, dia akan mencari alasan untuk tidak bertemu. Waktu pemuda itu ada di depan rumahnya, dia bilang sedang sakit dan ingin beristirahat.

***

mauveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang