Di hari Minggu Nayeon akan menemui Jihyo di Gangnam. Jihyo bilang dia terlalu lama berada di apartemen selama libur musim dingin. Apa tidak bosan?
Nayeon sendiri sempat berpikir untuk pulang ke Daejeon, seperti Hayi yang sudah kembali ke kampung halamannya minggu lalu. Namun sebelum itu dia ingin menghabiskan waktu di Seoul sebentar.
Gangnam cukup ramai sore itu. Salju juga sesekali turun. Nayeon sudah memakai pakaian tebal dan menuju ke sebuah kafe. Di dekat sana ada sekelompok penari yang sedang menampilkan dance cover. Musik yang diputar cukup keras dan banyak penonton yang berkerumun.
Jihyo belum datang jadi Nayeon mau melihat sebentar kelompok itu menari di sana. Mereka menari dengan semangat dan sangat kompak. Mata Nayeon menangkap Jinhwan yang juga ada dalam kelompok itu. Kebetulan sekali.
Nayeon menikmati penampilan mereka. Dan saat Jinhwan melihatnya, dia melambaikan tangannya. Pemuda itu tersenyum dan menyelesaikan tariannya dengan lebih bersemangat.
"Aku tidak tahu kau ada di sini." Jinhwan meneguk air mineralnya. Para penari lain juga sedang beristirahat.
"Aku dan Jihyo janjian bertemu di kafe itu. Tapi sepertinya aku datang lebih awal. Apa kau akan menari lagi nanti?"
"Ya. Masih ada 2 lagu. Kenapa? Mau menungguku?"
Nayeon tersenyum canggung. "Aku pikir mungkin Jinhwan oppa mau ikut bergabung dengan kami."
"Ah, ide bagus. Baiklah. Nanti aku menyusul kalau sudah selesai."
Nayeon pergi ke cafe itu dan bertemu Jihyo tak lama kemudian. Mereka mengobrol tentang banyak hal. Nayeon juga bercerita soal Yoongi yang suka menggodanya belakangan ini. Jihyo bilang pemuda itu tidak punya pacar sejak masuk kuliah tapi senang menjadi pusat perhatian para mahasiswa perempuan. Menggoda gadis memang hobinya tapi sebenarnya dia seorang yang setia. Kalau dia mendekati seorang gadis mungkin gadis itu berbeda dan membuatnya tertarik. Kira-kira begitu analisa yang bisa Jihyo sampaikan setelah menjadi temannya sejak kakaknya masih di SMA. Bisa saja Nayeon adalah si gadis spesial itu.
Gadis kikuk seperti Nayeon bingung harus bersikap seperti apa saat nanti bertemu Yoongi. Dia juga sudah memberi tahu Jihyo soal Kwon Hyuk. Sahabatnya mendukung jika mereka bersama. Memikirkan ucapannya saja sudah membuat hati Nayeon dipenuhi bunga.
Setengah jam kemudian Jinhwan datang bergabung untuk makan malam bersama. Dia datang dengan perut lapar. Sesekali mereka bersenda gurau menceritakan pengalaman masa sekolah dan kuliah. Nayeon menilai sosok Jinhwan sebagai seorang yang rasional dan gigih. Jurusan farmasi dipilihnya untuk mengembangkan bisnis obat herbal dan tradisional keluarganya supaya punya kualitas dan kelayakan berstandar tinggi.
Dan saat Nayeon bilang ingin jadi ilmuan, Jinhwan sangat mendukungnya. Dia bilang ada banyak penerapan bioteknologi di bidang farmasi. Dengan kata lain keduanya berkaitan. Dia juga bergurau kalau mereka mungkin akan cocok dalam pekerjaan di masa depan. Nayeon tersipu mendengarnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
mauve
Fanfictionm a u v e . romance . a pale, bluish rendition of purple · · · ·