Ch. 41

50 4 0
                                    

Kwon Hyuk kembali ke Kanada tiga hari kemudian sementara Nayeon sudah merindukannya lagi. Pemuda itu hanya pulang sebentar karena harus kembali kuliah.

Kini Nayeon bermain dengan ponselnya. Dia sudah upload beberapa fotonya bersama Kwon Hyuk di Instagram. Ada pengikutnya yang kecewa karena patah hati begitu tahu dia sudah punya kekasih. Mereka juga mengirim direct message. Tapi ada juga yang mendukungnya, seperti Kang Daniel.

Aku sekarang lega karena ada seseorang yang bisa menjagamu. Kalian harus bahagia, OK :)
¬

Begitu isi pesan singkatnya. Nayeon tersenyum membacanya. Dia akan mengenalkan Kwon Hyuk padanya jika bertemu nanti.

Masih ada 2 bulan sebelum kuliah dimulai. Nayeon sepertinya akan kembali lagi ke Daejeon. Dia bingung tidak tahu mesti melakukan apa selama libur.

Saat sedang berpikir, Jihyo menelepon dan ingin bertemu. Mereka janjian bertemu di kedai kopi. Namun rupanya Jihyo tidak datang sendirian, ada Jinhwan juga ikut bersamanya.

"Aku tidak tahu Jinhwan oppa juga akan datang," kata Nayeon.

"Ya. Aku yang mengajaknya," balas Jihyo santai. "Kalian mau pesan apa? Aku yang traktir."

Nayeon dan Jinhwan saling pandang. Sebenarnya Jihyo sedang merencanakan apa? Dan mereka pun memesan kopi.

"Kau pasti merencanakan sesuatu, kan?" tanya Jinhwan.

"Tidak juga." Jihyo melipat tangannya di meja. "Aku hanya ingin menawarkan sesuatu pada kalian, mumpung libur semester."

Dia tertawa riang melihat air muka dua orang yang menanti kelanjutan ucapannya.

"Cepat katakan," desak Nayeon.

"Baiklah. Pamanku baru saja membuka restoran di Hongdae dan sedang mencari part timer untuk menjadi pelayan. Lalu sekarang kita tidak sedang melakukan kegiatan apapun. Jadi bagaimana kalau kalian membantu pamanku?"

"Sebentar. Aku minum dulu kopiku," kata Jinhwan. Dia melirik Nayeon sekilas. Mata gadis itu terlihat lebih bersinar.

"Padahal aku mau kembali ke Daejeon tapi sepertinya aku akan terima tawaranmu," katanya riang.

Jihyo tersenyum lebar. "Terima kasih, Nayeon. Bagaimana denganmu, oppa?"

Jinhwan meletakan cangkirnya dan mengeluarkan ponsel. "Itu ide bagus. Kau butuh berapa orang? Aku bisa minta teman-temanku datang membantu."

"Sebetulnya tidak banyak. Aku tadi menghubungi Yoongi oppa tapi ponselnya tidak aktif."

"Oh, benarkah?"

Nayeon tiba-tiba berseru, "Jangan ajak Senior Min!"

Kedua orang di depannya mendadak diam menatapnya. Nayeon langsung menunduk mengusap cangkirnya dengan jari.

Jinhwan baru akan membuka mulut tapi Jihyo sudah berkata, "Ah, benar juga. Dia pasti sibuk dengan projeknya. Sebaiknya jangan minta bantuannya."

Pemuda itu melirik Nayeon lagi yang kini terlihat lega. Sepertinya ada sesuatu terjadi di antara mereka. "Jadi kapan kita mulai bekerja?" tanyanya.

"Besok. Jam 4 sampai jam 8 malam. Tujuh ribu won per jam. Tapi kerena kita semua baru jadi sebaiknya datang jam 3. Alamatnya akan kukirim."

***

mauveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang