Jihyo sudah bilang yang dilakukan Nayeon itu pengecut. Dia sampai bertanya apa jangan-jangan Nayeon senang jika ada pemuda yang mengejarnya seperti itu. Gadis itu langsung membantahnya.
Hari ini Nayeon kembali ke Seoul. Kali ini dia sudah memberitahu Yoongi namun sengaja berangkat sehari lebih awal.
Ting
Nayeon, kau tidak sedang menghindariku, kan?
¬Pesan singkat dari Yoongi yang menyentak hatinya. Ternyata pemuda itu menyadarinya. Diputuskannya untuk tidak membalas pesan itu.
Nayeon merentangkan tubuhnya di tempat tidur. Apa kini dia jadi gadis yang jahat?
Dia lalu bersiap-siap untuk bertemu Kwon Hyuk. Pemuda itu baru saja tiba di Korea dan ingin bertemu. Dia akan datang menjemput dengan mobilnya.
Keduanya langsung berpelukan ketika bertemu. Kerinduan mereka terobati dan hari ini jadi kencan pertama mereka. Kwon Hyuk membawanya ke restoran di Namsan Tower untuk melihat perayaan kembang api tahun baru dari sana. Akhir tahun seperti ini cuaca menjadi sangat ekstrim. Orang-orang jarang merayakan pergantian tahun di tempat terbuka sehingga mereka memilih restoran atau cafe.
Semua pengunjung restoran sudah siap melihat kembang api dari rooftop. Sebentar lagi tahun berganti dan semua mulai menghitung mundur. Hati Nayeon berdebar-debar di setiap detiknya. Saat tinggal beberapa detik lagi dia merasakan tangan Kwon Hyuk memeluk pinggangnya. Waktu dia menoleh, pemuda itu mencium bibirnya lembut. Di saat bersamaan pesta kembang api dimulai.
Rasanya Nayeon akan pingsan karena terlalu bahagia. Kwon Hyuk langsung merengkuhnya. "Aku mencintaimu, Nayeon," bisiknya.
Gadis itu memejamkan matanya dan tersenyum. "Aku juga, oppa."
Mereka berdua sangat menikmati malam pergantian tahun itu. Udara yang begitu dingin sudah berganti menjadi hangat karena pancaran cinta keduanya.
Mereka menghabiskan waktu membicarakan banyak hal. Kwon Hyuk lalu mengantarnya pulang. Mereka kembali berciuman sebelum berpisah. Setelah mobil berlalu, Nayeon memasuki gedung apartemen dengan riang.
"Nayeon."
Gadis itu menoleh ke asal suara. Dia melihat Yoongi berdiri mematung dekat pintu masuk, dia sedikit menggigil.
"Senior? Kau sedang apa di sini?"
Yoongi berjalan mendekatinya. "Aku tidak menyangka gadis polos sepertimu bisa mempermainkan perasaan pria." Nayeon bisa melihat jelas mata senior itu berkaca-kaca. "Aku tidak tahu kau ternyata sudah punya pacar. Sekarang aku mengerti kenapa kau menghindariku."
Napas Nayeon seperti tercekat. Dia sungguh sudah menjadi gadis yang jahat. "Maafkan aku, Senior," katanya lirih.
"Kenapa kau tidak bisa jujur padaku? Aku bisa mundur kalau kau memberitahuku lebih awal."
Nayeon menunduk dan merapatkan matanya kuat-kuat. "Aku seorang yang pengecut. Aku.. hanya tidak bisa menolakmu. Kau terlalu baik dan aku menyakitimu. Maafkan aku."
Yoongi membuang napas lalu memaksakan senyumnya. "Apa itu yang juga kau lakukan pada Jinhwan dan seorang pemuda di cafe?"
Nayeon mendongak tidak percaya apa yang didengarnya barusan. "Apa maksudmu?"
"Aku akan bicara jujur padamu. Aku sudah jatuh cinta dan terobsesi padamu. Aku mengikutimu saat kau pulang atau saat kau bertemu teman-temanmu. Aku hanya ingin selalu melihatmu."
Gadis di hadapannya kaget mendengar pengakuannya. Pantas saja Yoongi tahu tempat tinggalnya juga pertemuan dengan Jinhwan dan Sehun. Jangan-jangan pertemuan di Daejeon waktu itu cuma alasan.
"Aku tidak akan mengganggumu lagi," lanjutnya. "Semoga kau bahagia dengan pacarmu."
***
Season 3 - End
·
·
KAMU SEDANG MEMBACA
mauve
Fanfictionm a u v e . romance . a pale, bluish rendition of purple · · · ·