Nayeon menghabiskan waktu bermalas-malasan di tempat tidur. Musim dingin membuatnya enggan melakukan banyak hal. Meski begitu dia bersemangat karena tidak sabar memulai part time pertamanya.
Jam 14.15 dia sudah bersiap meninggalkan apartemennya. Dia lalu berjalan ke halte bus dan menunggu.
"Nayeon!" sapa seseorang.
Gadis itu menoleh. "Jinhwan oppa."
Pemuda yang dimaksud baru sampai dan berdiri di sampingnya. Dia memakai jaket tebal berkerudung, winter beanie dan sarung tangan. "Aku tadi mau mengajakmu pergi bersama tapi syukurlah kita bertemu di sini. Kau berangkat lebih awal."
Nayeon mengangguk dan tersenyum. "Benar. Aku sedang bersemangat."
"Bagus sekali. Aku sudah pernah part time sebelumnya di kafe. Mungkin restoran agak sedikit ramai."
"Oh, ya? Kuharap aku bisa bekerja dengan baik."
"Tenang saja. Restorannya kan baru buka jadi mungkin belum banyak pelanggan yang datang."
Bus datang dan mereka banyak mengobrol soal part time di perjalanan. Jinhwan bilang pelayan harus bisa melayani dengan ramah dan cekatan. Dia mengajarkan bagaimana menyambut pelanggan, pemesanan menu sampai pelanggan meninggalkan tempat. Mereka juga mempelajari ulang buku menu supaya tidak ada yang terlewat. Dan Nayeon siap memulai part time perdananya.
Semuanya berjalan dengan baik. Nayeon, Jihyo dan Jinhwan melayani pelanggan sepenuh hati. Memang belum banyak yang datang namun semuanya puas dengan restoran itu. Beberapa bilang akan datang lagi membawa teman.
Pekerjaan seperti ini tidak terlalu sulit untuk Nayeon, hanya sesekali dia melupakan sesuatu tapi Jinhwan selalu membantunya. Tidak ada pelanggan yang menyulitkannya. Paman Jihyo juga sangat baik menjelaskan semua seputar restorannya. Nayeon menikmati sekaligus bersyukur dengan pengalaman barunya.
Sudah jam 8 malam dan mereka bisa kembali ke rumah. Ada part timer lain yang bertugas sampai jam 11 malam. Mereka bertiga menuju halte bus bersama.
"Tidak terlalu buruk, kan?" tanya Jihyo sambil merapikan rambutnya yang kusut.
"Lumayan," balas Jinhwan santai.
Sementara Nayeon sibuk dengan ponsel sehingga Jihyo menggodanya. "Oh, dia pasti sedang melapor pada pacarnya. Dia pasti sangat merindukannya setelah bekerja keras hari ini."
Setelah itu wajah Nayeon terlihat cerah merona. "Kau tadi bilang apa?"
"Tidak ada. Busku sudah datang. Sampai besok semuanya."
"Hati-hati di jalan."
Jihyo menaiki bus meninggalkan kedua temannya. Jinhwan baru akan mengajak Nayeon bicara namun sepertinya gadis itu lebih tertarik dengan ponsel di tangannya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
mauve
Fanfictionm a u v e . romance . a pale, bluish rendition of purple · · · ·