Jinhwan mengantarkan Nayeon ke apartemennya karena hari sudah malam. Pemuda ini bahkan menawarkan diri sebelum Jihyo memintanya. Mereka berdua menaiki bus bersama. Rupanya tempat tinggal Jinhwan tidak jauh, hanya 15 menit jika berjalan kaki dari apartemen Nayeon.
Mereka mengobrol sepanjang perjalanan. Nayeon jadi lebih terbuka dan tidak terlalu kaku seperti sebelumnya. Setelah turun dari perhentian bus, mereka kembali berjalan sekitar 10 menit. Malam itu salju turun dan udara menjadi lebih dingin.
"Kau kedinginan?" tanya Jinhwan. Dia bisa melihat awan kecil yang keluar saat gadis itu berbicara. Di dekat situ ada minimarket. "Kau tunggu di sini. Akan kubelikan minuman hangat," katanya dan pergi ke minimarket.
"Terima kasih," ucap Nayeon setelah Jinhwan kembali. "Oppa, padahal kau tidak perlu repot-repot, apartemenku sudah kelihatan dari sini."
"Tidak apa-apa. Jangan sampai kau kena flu."
Setelah sampai di depan apartemen mereka berpamitan dan berpisah. Jinhwan mengetatkan jaket dan memakai tudungnya.
"Kau bersenang-senang dengannya hari ini?"
Dilihatnya sosok pria di dekat taman. Sepertinya dia sudah di sana sejak tadi.
"Yoongi? Kau sedang apa di sini?" dilepasnya tudung jaketnya.
"Aku mau bertemu Nayeon tapi sepertinya dia sedang sibuk denganmu."
"Apa? Kami tidak sengaja bertemu di Gangnam. Ada Jihyo juga. Kau sendiri mau bertemu dengannya malam begini?"
Yoongi memasukan tangannya ke saku celana. "Yah memangnya siapa yang melarangku menemuinya? Lagipula ini baru jam 9."
"Tunggu. Kau tahu dari mana tempat tinggalnya? Kau tidak menguntitnya, kan?"
Kedua alis Yoongi terangkat. "Bisa saja kulakukan kalau aku mau. Aku bertanya pada Jihyo kemarin."
Jinhwan meragukan jawabannya. "Ini sudah agak larut untuk menemui seorang gadis di malam hari. Kau temui lagi saja besok." Lalu dirangkulnya bahu temannya itu dan berjalan.
"Hei, lepaskan. Aku bukan seorang gay sepertimu."
"Enak saja bicaramu. Ayo, kita minum soju!" Mereka pun beranjak dari sana.
***
Keesokan paginya ada notifikasi pesan masuk dari Yoongi.
Aku ada di bawah.
Kau turunlah ;)¬
Nayeon baru saja mencuci muka dan sikat gigi. Dia kaget pagi-pagi begini Yoongi mau bertemu. Buru-buru dia berganti pakaian dan turun.
"Senior?" tanyanya begitu sampai di bawah.
Yoongi tersenyum melambaikan tangannya. "Pagi-pagi kau sudah terlihat cantik."
"Ah, se-senior ada perlu apa ke sini?"
Dilihat dari pakaiannya, sepertinya Yoongi habis lari pagi. Padahal ini kan musim dingin.
"Aku mau mengajakmu sarapan. Kebetulan aku lewat daerah ini dan ingin mengajakmu. Aku tahu tempat yang hangat untuk sarapan.
Nayeon masih bingung. "Baiklah."
Mereka lalu pergi ke sebuah kedai dekat apartemen.
"Sebenarnya ada yang ingin kubicarakan," kata Yoongi di tengah sarapan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
mauve
Fanfictionm a u v e . romance . a pale, bluish rendition of purple · · · ·