Ch. 24

122 7 2
                                    

Ujian masuk universitas baru saja berakhir. Semua murid sudah berjuang dan sekarang mereka sedang gelisah menunggu nama mereka muncul di website.

Nayeon menelusuri Instagramnya. Dia melihat postingan terakhirnya, foto kue red velvet dan choco lava waktu itu dengan caption: Terima kasih untuk semuanya. Aku akan terus berjuang mengejar mimpiku. Have a safe flight! :)

Dan ada komentar dari Senior: Semangat! Kau pasti bisa, Nayeon!

Gadis itu lalu melihat postingan Senior. Ada foto mereka berdua di kedai kopi waktu itu: Work harder and never give up, lovely girl! You're stronger than you think. I'll pray for your success and see you soon ;)

Ada juga foto-foto terbaru di Kanada. Tidak terasa sudah tiga minggu berlalu sejak mereka terakhir bertemu.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Jihyo meneleponnya.

"Nayeon! Nilai ujian sudah keluar lebih awal di website! Cepat lihat nilaimu!"

"Apa?!"

Nayeon cepat-cepat membuka laptop lalu mencari namanya dan nilai yang didapat. Setelah itu membandingkan apakah nilainya lebih unggul dari nilai minimum yang diperlukan universitas yang dipilih.

"Bagaimana? Sudah kau lihat?" tanya Jihyo di seberang.

"Jihyo.."

Kali ini mata besarnya membulat. Nilainya lebih tinggi dan dia berhasil diterima di universitas impiannya. Nayeon diterima di Fakultas Life Science dan Biotechnology di Universitas Yonsei!

"Jihyo! Aku lulus!!"

"Wah! Selamat, Nayeon!! Kau berhasil!!"

"Terima kasih! Aku sungguh tak menyangka!" Dia sungguh bahagia bukan kepalang. Sedetik kemudian dia teringat. "Jihyo, bagaimana denganmu?"

"Aku juga sudah diterima di Universitas Korea! Hahaha!"

"Benarkah?! Selamat, Jihyo!!"

"Terima kasih! Ah! Kita harus rayakan ini! Ayo, makan bersama malam ini!"

"Benar! OK! Kau cari tempatnya. Aku akan telepon keluargaku dulu."

"Baiklah."

Keluarga Nayeon sangat bangga padanya. Meski sendirian di Seoul, gadis itu giat belajar dan berhasil. Dia akan kembali ke Daejeon libur musim dingin nanti.

Satu nama tiba-tiba muncul di kepalanya. Buru-buru dia mengetik pesan di ponselnya.

Senior, aku diterima di Universitas Yonsei!!
¬


Senior Kwon is calling...

"Ha-halo? Senior! Aku lulus!!" seru Nayeon girang.

"Selamat, Nayeon! Kau berhasil karena jerih payahmu!"

"Terima kasih! Aku sangat senang!!"

"Aku juga senang mendengarnya. Kau harus merayakannya."

Hati gadis itu berdesir lagi. Sudah lama dia tidak mendengar suara Senior itu. "Senior, bagaimana kabarmu?"

"Kabarku baik. Hanya sedikit sibuk dengan tugas-tugas."

"Oh begitu."

"Nayeon, lihat ponselmu."

"Eh?" Dilihatnya layar ponsel. "Astaga, kau video call?"

"Hahaha.. Apa tidak boleh?"

"Boleh! Aku sampai kaget.."

"Aku hanya ingin melihatmu."

Nayeon jadi salah tingkah. Dia tersenyum kikuk dan menatap Senior tanpa berkata-kata sekian detik. Di saat bersamaan pemuda di seberang tersenyum menatapnya, seolah merekamnya dalam ingatan. Kau makin cantik, batinnya.

"Ah, Senior sedang ada di mana?"

"Oh, ini di halaman kampus. Lihat."
Diperlihatkannya taman di sekitarnya. Banyak bermacam-macam bunga di sana.

"Wah, aku suka pemandangannya. Cantik sekali!"

"Nanti aku akan kirim banyak foto untukmu. Atau kau bisa ke sini kalau senggang."

Nayeon tersipu hingga pipinya terasa panas.

"Baiklah. Kau harus bersenang-senang hari ini. Sampai ketemu lagi, Nayeon. Take care."

"Okay. Senior juga."

Ting

Ada pesan masuk. Dari Daniel.

Selamat sudah diterima di universitas impianmu, Nayeon!
¬


Terima kasih, Daniel! :)
¬

Akan kita rayakan malam ini.
Kau harus datang, OK?
See you, Nayeon ;)
¬

Okay :D
¬


Nayeon tersenyum bahagia. Dia melihat lagi website itu mencari nama Sehun. Pemuda itu mendapatkan nilai yang luar biasa.

Ting

Hei, selamat sudah diterima di
Yonsei! Kau sudah berjuang keras.
Sekarang nikmati keberhasilanmu.
¬


Terima kasih, Sehun!
Aku baru saja melihat nilaimu. Selamat untukmu juga, calon Dokter! :)
¬


Terima kasih
¬

Hari ini sungguh hari yang paling bahagia dalam hidup Nayeon. Semua usaha dan kerja kerasnya terbayar. Dan dia sangat bersyukur untuk semua yang mendukungnya.

***

Season 2 - End
·
·

mauveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang