Ch. 19

124 9 0
                                    

Hasil evaluasi sudah keluar. Sayangnya, nama Nayeon tidak tertulis di kelas Senior Kwon. Dia tidak berhasil berada di kelas yang dinyatakan siap untuk ujian masuk universitas bulan September. Untuk yang berhasil akan ada les intensif sampai hari ujian tiba.

Nayeon sedih kemampuannya masih kurang. Faktor lainnya adalah dia tidak les lebih awal seperti murid lain, jadi tentu ada beberapa materi yang tidak terkejar.

"Jadi kita tidak di kelas yang sama?" tanya Sehun. Dia melihat gadis itu hanya mematung di depan papan pengumuman.

"Ya. Aku kurang bekerja keras. Selamat untukmu."

Sehun hanya menatapnya datar. "Aku tidak bisa menghiburmu tapi menurutku kau bisa tetap ikut ujian bulan depan. Evaluasi ini hanya hasil dari tempat les."

"Aku tahu."

"Berusahalah."

"Terima kasih." Terima kasih sudah mengajakku bicara, batin Nayeon. Sekarang teman bicaranya itu tidak satu kelas lagi. "Tunggu. Boleh aku tahu nama akun media sosialmu?"

Pemuda itu baru akan pergi tapi diurungkannya. "Aku tidak punya."

"Oh.."

"Sini ponselmu."

Nayeon heran tapi memberikan ponselnya.

"Itu nomorku. Jangan hubungi aku saat jam sekolah dan les," ucap Sehun lalu berlalu.

Masih terheran-heran Nayeon di tempat. Dia heran kenapa bisa berani menanyakan hal itu langsung pada pria dan kenapa pria itu mau memberinya nomor ponselnya. Pipinya jadi terasa panas.

Di malam hari Jihyo meneleponnya dan bilang Daniel diterima di universitas Jepang lewat jalur prestasi. Sahabatnya itu terdengar sedih karena Daniel akan berangkat ke Jepang setelah kelulusan tahun depan. Nayeon sudah tahu Daniel akan kuliah di Jepang tapi mereka sengaja merahasiakannya pada Jihyo. Itu permintaan terakhir pemuda itu padanya.

Waktu mendengar langsung Daniel mengatakannya, hati Nayeon seperti tercuil. Namun seiring berjalannya waktu juga kesibukannya, perasaannya perlahan jadi teralihkan. Kini dia justru merasa Jihyo adalah gadis yang malang. Gadis itu tidak sanggup kalau harus berhubungan jarak jauh dengan Daniel.

Nayeon jadi teringat Senior Kwon. Guru muda itu juga akan kembali ke Kanada akhir bulan, begitu pun Sehun yang akan pergi ke universitas tujuannya nanti. Rasanya waktu berjalan begitu cepat.

***

mauveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang