Jihyo jadi kesal mendengar cerita Nayeon. Dia sampai marah-marah di telepon.
"Pacarmu itu terlalu posesif dan seenaknya! Aku sudah tahu dia itu bermasalah. Aku tidak mengerti kenapa sih kau bisa jatuh cinta pada pemuda itu?"
"Tidak apa-apa, Jihyo. Aku yang salah."
"Kau gila? Kau tidak salah. Yang salah itu otaknya!"
Kuping Nayeon panas mendengar semua hal buruk yang dikatakan Jihyo.
"Jadi kau merasa nyaman dengan perlakuannya seperti itu?"
"Dia pemuda yang kusukai jadi tidak masalah untukku."
Jihyo membuang napas. "Kau sangat keras kepala. Aku kasihan padamu. OK. Demi pacarmu kau akan menjauhi semua teman laki-lakimu?"
"Benar. Aku tidak mau dapat masalah."
Dan Jihyo tertawa mendengarnya. "Memang apa yang akan dia lakukan?"
"Aku tidak tahu tapi dia sangat marah waktu itu."
***
Kwon Hyuk mengesampingkan pekerjaannya dan memilih mengawasi kekasihnya. Setiap hari dia mengantar jemput Nayeon, memastikan gadis itu tidak meluangkan waktunya bersama para pria."Dia benar-benar menjauhiku," kata Yoongi lirih.
"Iya. Aku baru akan menyapanya tapi dia langsung menunduk dan berlalu," balas Jinhwan. "Pacarnya itu sangat berlebihan."
"Kau tadi lihat kan pacarnya itu sudah di depan gedung fakultas sambil melipat tangan? Sepertinya dia ingin membunuhku dengan tatapan sensinya itu."
Jinhwan tertawa. "Tapi aku sungguh kasihan pada Nayeon. Gadis itu terkekang."
"Aku akan bicara padanya di club nanti."
Saat kegiatan club Nayeon tahu Yoongi sedang berjalan mendekatinya jadi dia mulai berbasa-basi dengan Hayi.
"Bisakah kita bicara sebentar saja?" tanya Yoongi. "Hanya sebentar."
Hayi tahu keadaan mereka sedang tidak baik dan dia memutuskan untuk meninggalkan mereka.
"Baiklah."
Yoongi duduk di sebelah Nayeon. "Bagaimana kabarmu?"
"Aku baik-baik saja."
"Aku hanya ingin memastikan kau sungguh baik-baik saja." Diliriknya pergelangan tangan gadis itu. Masih ada sedikit bekas memar di sana.
"Aku sungguh baik-baik saja."
Hati Yoongi menjerit mendengarnya. Nayeon tidak baik-baik saja. "Kita masih berteman, kan?"
"Tentu saja."
"Aku tahu kau menghindariku, Jinhwan dan beberapa teman lainnya. Tapi beritahu aku kalau kau punya masalah. Aku pasti akan membantumu. Kau tahu kan kau bisa bergantung padaku dan Jinhwan."
Nayeon tersenyum lembut. "Terima kasih. Tentu aku tahu."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
mauve
Fanfictionm a u v e . romance . a pale, bluish rendition of purple · · · ·