08.I Want To Kill Him But I Can't To Kill Him

4.9K 371 27
                                    


Warning typo bertebaran!!

Happy reading 😘🤭

Gulf turun dari mobil mewah tepat di depan rumahnya, seharusnya ia pergi kerumah mild untuk menjemput adiknya tapi kondisinya saat ini sangat tidak memungkinkan sehingga ia harus pulang terlebih dahulu setidaknya ia harus membersihkan dirinya dan meminum beberapa pil obat untuk meringankan sakit di dadanya

"Tuan muda apa anda membutuhkan bantuan saya"tawar bodyguard yang baru saja membukakan pintu mobil untuknya

"Tidak perlu aku bisa sendiri,jika kau benar-benar ingin membantu beritahu tuan mu itu untuk tidak menemuiku lagi,suruh ia menjauh dariku!"bak pasak yang menancap tajam perkataan Gulf itu sukses membuat bodyguard itu terdiam
"Maka aku tak membutuhkan bantuan mu!"ucap Gulf saat mendapati keterdiaman bodyguard itu kemudian ia berlalu begitu saja

Gulf menatap dirinya di cermin yang berada di kamar mandi setelah dengan cepat ia menanggalkan semua pakaiannya,dengan kesal ia melempar semua bajunya ke tempat sampah, sungguh ia tidak ingin menggunakannya lagi ,itu benar-benar menjijikkan sama seperti tubuhnya saat ini

Ya menjijikkan sekali, seharusnya ia menolak sentuhan itu tapi dengan tak tahu dirinya ia sempat menikmati belaian di setiap tubuhnya bahkan ia sempat kehilangan akalnya sehingga tak ingin kenikmatan itu berakhir dengan cepat, dilihatnya pantulan dirinya di cermin,banyak sekali tanda merah yang tersebar di seluruh tubuhnya, jantungnya kembali berdetak menyakitkan saat rasa kesal dan emosinya kembali datang ,kesal?! Ya Gulf benar-benar kesal pada dirinya sendiri,ia ingin marah pada dirinya sendiri, rasanya ia ingin memukul tubuhnya sendiri terutama jantung yang berada di tubuhnya saat ini,ia benar-benar ingin meluapkan seluruh emosinya pada Mew tapi kenapa ia tidak bisa?!! Kenapa?!! Seharusnya dia menghabisi Mew saat itu juga!!tapi kenapa ia tidak melakukannya?!huh...Tentu saja ia tidak berani melakukannya karena ia pun sempat menikmati dan mendambakan sentuhan itu

Di saat dalam keadaan terpuruk seperti ini Gulf merindukan kedua orang tuanya,ia merasa ingin mengeluarkan semua keluh kesahnya selama ini pada mereka,entah kenapa gulf selalu begitu emosional jika dalam kondisi seperti ini,ia selalu berandai-andai,jika saja orang tuanya masih ada mungkin nasibnya tidak akan seperti ini

Mungkin jika orang tuanya masih hidup dia tidak perlu membanting tulang seperti ini,ia tidak perlu bekerja keras dan bertemu dengan pria brengsek itu dan mungkin ia tidak akan pernah mengalami kejadian seperti ini huh...tapi apa dia masih hidup jika orang tuanya saat ini masih bersamanya?! Ya Gulf tidak mengetahui satu hal,ia tidak tahu tentang kematian orang tuanya yang terasa begitu ganjil

"Gulf tenanglah ini bukan masalah besar!kau tidak boleh mengeluh seperti ini!"Gulf mencoba menenangkan dirinya sendiri perlahan ia mencoba menarik nafasnya sampai ia merasa rongga dadanya penuh kemudian ia menghembuskan nafasnya perlahan"tidak ada yang salah Gulf, tidur sekali dengan seorang pria bukan apa-apa,lihat mild dan boat bahkan mereka memiliki kekasih seorang pria"ucap Gulf pada dirinya sendiri
"Ini bukan apa-apa!!,ya ini bukan apa-apa, tenanglah!! Hanya bersihkan dirimu dan lupakan semuanya"Gulf menatap wajahnya di cermin kemudian memaksakan dirinya untuk tersenyum

'tidak apa-apa'

Gulf keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya,Gulf mendudukkan dirinya di atas ranjang sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil ,ia terlihat tidak fokus dengan aktivitasnya sampai ponselnya kembali berdering , lagi-lagi nama adiknya tertera disana .

"Hallo win"

' P'Gulf krub kenapa phii belum menjemput ku?!"

"Ah...ku khotod na ,Phii akan menjemput mu sekarang"

'emmm...'

"Win...jangan marah ya,phii tidak bermaksud untuk melupakan mu"

'emmm...'

THE KING OF MAFIA PRINCE (BL NC21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang