17.The Beginning Of Suffering

3.4K 311 27
                                    

Warning typo bertebaran!!!

Happy reading 😘🤭

Mew terus menarik tangan Gulf untuk mengikutinya sampai ke kamar,Gulf yang memang sudah tidak memiliki tenaga untuk menolak hanya diam dan mengikuti langkah lebarnya,Mew mengunci pintu kamarnya setelah ia memaksa Gulf untuk masuk, sebenarnya Gulf sempat menolak untuk masuk kekamarnya karena Gulf teringat akan kejadian buruk yang dilakukan Mew padanya tapi Mew yang memang penuh tenaga itu memaksanya untuk masuk

Gulf hanya berdiri di dekat pintu saat Mew mencoba mengambilkan handuk untuknya di dalam lemari,Mew melepaskan jas di kenakan Gulf dan melemparkannya ke lantai dengan sembarangan"lepas pakaian mu"titah Mew saat pria itu sibuk mengeringkan rambut Gulf yang basah"ayo cepat"titah Mew lagi saat Gulf hanya terdiam dan tak melepas pakaian basahnya"ayo cepat buka,apa kau ingin jatuh sakit?"ucap Mew terkesan memaksa tangannya yang nakal hendak meraih baju Gulf tapi baru saja tangan itu menyentuh pinggangnya Gulf sudah lebih dulu menepisnya

"Apa kau sudah gila mana mungkin aku melepasnya disini!!"tolak Gulf dengan wajah yang memerah,oh...ayolah yang benar saja bagaimana bisa ia melepas seluruh pakaiannya di depan Mew, tidakkah Mew sudah gila karena menyuruhnya melakukan hal memalukan itu? Huh...lebih baik ia pergi ke kamar mandi dari pada harus membuka pakaiannya di depan Mew

"Kenapa?!apa kau malu?huh...yang benar saja lagi pula aku sudah melihat semuanya"ujar Mew dengan entengnya tanpa rasa malu sedikitpun membuat Gulf sebal dibuatnya,inginya ia memukul wajah tanpa dosa itu sekarang juga kalau saja Mew bukan pasien yang baru saja kabur dari rumah sakit mungkin Gulf sudah benar-benar menghabisinya

"Diam kau!!"bentak Gulf sembari merebut handuk yang di pegang Mew sebelum ia pergi dengan kesal ke kamar mandi ,Mew yang melihat Gulf pergi dengan menghentakkan kakinya membuat Mew terkekeh ia terlihat seperti anak TK yang tidak di beri jajan saat akan pergi ke sekolah

Setelah Gulf menutup pintu kamar mandinya Mew menghentikan kekehan nya wajahnya seketika berubah serius sebelum ia pergi dari kamarnya untuk menemui sang ayah jujur ia sangat curiga dengan tatapan sang ayah yang begitu mencurigakan terhadap Gulf,lihat saja jika ia melakukan sesuatu yang akan mencelakakan Gulf atau menjauhkan Gulf darinya maka Mew tidak akan tinggal diam kali ini dia tidak akan membiarkannya,boleh jika itu mantannya dulu tapi untuk Gulf Mew akan pastikan itu tidak akan pernah terjadi

Mew mengetuk pintu ruang kerja ayahnya dengan tidak sabaran sehingga max yang masih bersama tuanya dengan cepat membukakan pintu"ada apa Mew"tanya sang ayah saat Mew sudah berdiri di depan meja kerjanya,ia pun sudah lebih dulu mengembalikan layar laptopnya pada menu utama agar putranya tidak melihat apa yang sedang ia lakukan

"Ayah tolong jangan melakukan hal yang akan membuatku membencimu lagi"Mew memberikan peringatan

"Tenanglah Mew ,ayah tidak akan melakukan sesuatu tanpa adanya alasan,apa kau lupa apa yang di lakukan oleh mantan mu? Sungguh ayah tidak akan diam jika Gulf melakukan hal sama, percayalah ayah tidak akan melakukan sesuatu yang akan membuatmu sedih lagi jadi tolong biarkan ayah melakukan sesuatu"tuturnya dengan penuh pengertian agar Mew tidak salah paham kepadanya

"Ayah Gulf itu berbeda!!jangan samakan dia dengan orang brengsek itu!!"ucap Mew keras kepala seakan ia tidak mau mendengar apapun dari sang ayah membuat tuan jongcheveevat menghela nafas panjang

"Tapi ingatkah kau itu yang kau katakan dulu tapi mana buktinya karena orang itu aku hampir kehilanganmu dan hampir kehilangan ibu mu!! tidakkah kau tahu bagaimana perasaan ku saat melihat keluarga yang aku sayangi sekarat di rumah sakit!!APA KAU PIKIR AYAH AKAN TINGGAL DIAM!!"

"....."

"Huh... maafkan ayah,ayah tidak bermaksud membentak mu ayah hanya takut hal itu terjadi lagi"ucap tuan jongcheveevat penuh sesal saat melihat putranya terdiam dengan ekspresi terkejut di wajahnya

THE KING OF MAFIA PRINCE (BL NC21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang