Warning typo bertebaran!!
Happy reading 😘🤭
Mew saat ini sedang meninjau beberapa urusan di markas rahasianya bersama beberapa anak buahnya, dengan seorang pria paruh baya yang berlumur darah di hadapannya ia duduk dengan angkuh di kursinya sembari memegang senjata api di tangannya lalu memutar benda berbahaya itu di antara jari-jarinya seakan ia tak takut jika nanti tanpa sengaja ia akan menekan pelatuknya
Dalam suasana yang menegangkan itu ia masih sempat-sempatnya menanyakan keadaan Gulf yang tengah bersenang-senang bersama temannya membuat pria yang telah berlumuran darah itu mengetatkan rahangnya, sifat Mew yang arogan membuatnya kesal bukan kepalang.
"Bagaimana Pattara?"
"Tuan muda Gulf baik-baik saja anda tidak perlu khawatir mereka masih berada di bar dan masih dalam pengawasan"jawab Pattara setelah mengakhiri panggilannya
"Baguslah kalau begitu entah kenapa tiba-tiba aku begitu khawatir padanya"
'di dalam situasi seperti ini?'batin Pattara sembari melirik pria paruh baya yang kini berlutut di hadapan Mew, mereka belum berhasil membuka mulut pria yang mencoba menyusup ke dalam organisasi mereka atas perintah musuh tapi Mew masih sempat-sempatnya menanyakan Gulf yang kini sedang bersenang-senang ,ya tuhan ingin sekali ia menceramahi tuanya sekarang juga tapi ia mencoba memakluminya karena tuan mudanya saat ini sedang di mabuk cinta ahh...lupakan kenapa ia tiba-tiba menjadi begitu puitis?
"Ada apa dengan mu?"tanya Mew saat melihat Pattara menepuk dahinya sendiri
"Tidak apa-apa tuan lebih baik anda selesaikan urusan anda"tunjuk Pattara pada pria paruh baya itu dengan wajah datarnya,seakan baru ingat dengan keberadaan pria paruh baya itu untuk beberapa saat Mew tampak tersentak ia benar-benar lupa dengannya
"Oh...iya aku lupa"ucap Mew sembari menggaruk pelipisnya yang tak gatal dengan senjata apinya, melihat hal itu pria paruh baya tersebut bergidik ngeri apalagi saat lagi-lagi Mew menunjukan Smirk nya"maaf aku tak sengaja melupakan mu"lanjutnya dengan raut wajah yang semakin mengerikan hingga puluhan anak buahnya yang berada disana pun bergidik ngeri,memang sudah biasa mereka melihat hal itu tapi tetap saja ada rasa ngeri saat Mew menunjukan sisi gelapnya.
Dor...!! Dor...!!
Dengan muak beberapa kali Mew menembak dahinya saat pria menyebalkan itu tak juga membuka mulutnya padahal Mew sudah melakukan berbagai cara bahkan ia sampai memotong satu per satu jarinya tapi pria tua itu tak kunjung juga buka suara sehingga kesabaran Mew habis tak tersisa padahal ia ingin sekali mengetahui siapa yang telah memerintahkan pria itu untuk menyusup , kesetiaan pria tua itu ternyata lumayan juga bodoh sekali tuanya hingga ia mengirimkan orang yang begitu setia sepertinya untuk mati sia-sia seperti ini
"Cih...sial aku harus ganti baju karena nya"umpat Mew sembari melemparkan senjata api itu dengan kesal saat melihat bajunya kini terciprat darah hingga bau amis begitu melekat di tubuhnya"ah...aku harus menjemput Gulf dan kini kau mengotori bajuku dasar sialan!"dengan tanpa perikemanusiaan Mew menendang tubuh yang tak lagi bernyawa itu hingga terdengar suara patah yang nyaring"Pattara!!"
"Ya tuan muda?"
"Dimana Gulf sekarang? Apa dia sudah pulang?"tanya Mew kemudian tangannya bergerak untuk menghapus noda darah di pipinya
"Belum tuan dia sedang pergi ke suatu tempat tapi tenang saja anak buah anda masih mengawasinya dan membuntutinya dari belakang"
"Baiklah ,cepat berikan aku kameja baru kita akan menyusulnya"
"Baik tuan"ucap Pattara sebelum menyuruh bawahannya untuk mengambil kameja Mew yang memang di sediakan disana lalu Pattara pun memerintahkan bawahannya untuk membersihkan kekacauan yang diciptakan oleh Mew sebelum mereka pergi menyusul Gulf
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING OF MAFIA PRINCE (BL NC21+)
FanfictionKONTEN DEWASA DAN BERBAHASA KASAR!!(21++)YANG TIDAK SUKA TOLONG DI SKIP DAN JANGAN REPORT!!TOLONG HARGAI JERIH PAYAH AUTHOR!! Mew Suppasit Jongcheveevat ศุภศิษฏ์ จงชีวีวัฒน์ putra semata wayang dari seorang triliuner ternama,ia kini menjadi seorang...