Warning typo bertebaran!!
Happy reading 😘🤭
Mew dengan telaten membantu Gulf untuk mengenakan pakaiannya berhubung dialah yang telah membuat lemah istri tercintanya itu,ia juga meminta room servis untuk membawakan sarapan bagi Gulf sebelum keberangkatan mereka
Dua tiket pesawat hadiah dari sang ayah harus ia pakai hari ini karena kalau tidak ia akan habis di tangan ayahnya,anggap saja mereka pergi berbulan madu yang entah sudah keberapa kalinya, sembari menunggu Gulf yang tengah menghabiskan sarapannya Mew memilih menelpon keluarganya untuk memberitahukan kepergiannya dia juga menelpon keluarga Gulf untuk memberi tahukan perihal yang sama terlebih lagi pada Win
"Sudah selesai?" tanya Mew saat melihat Gulf sudah mengelap mulutnya dengan tissue
"Emmm...sudah"jawabnya sembari beranjak dari sofa untuk mengambil tas kecil dan ponselnya yang berada di atas nakas
"Kalau begitu diamlah sejenak sebelum kita pergi"
"Tidak perlu kita langsung pergi saja kita sudah tidak punya banyak waktu lagi jadwal penerbangan kita hampir sampai terlebih lagi aku ingin mengunjungi pemakaman orang tuaku terlebih dahulu"
"Baiklah kalau begitu, ayo!"Mew kemudian menarik satu koper besar yang berisi pakaian mereka dengan satu tas kecil yang ia letakan di atasnya ,dengan tangan kiri menarik koper tangan kanannya meraih pinggang Gulf hingga dua sejoli itu tampak begitu mesra maklum mereka pengantin baru? Ah...anggap saja seperti itu.
Dengan mobil sports hitamnya mereka membelah jalanan Bangkok menuju kampung halaman Gulf tanpa para bodyguardnya mengingat mereka akan pergi berbulan madu maklum saja mereka ingin menghabiskan waktu hanya berdua saja tanpa terkecuali ,sebelum pergi ke pemakaman mereka terlebih dahulu membeli dua ikat bunga mawar putih kesukaan mendiang sang ibu di toko bunga
Sembari memakan Snack yang ia beli sebelumnya Gulf banyak menceritakan tentang masa kecilnya pada Mew ,sesekali juga tangannya terulur untuk menyuapkan Snack pada mulut Mew ,mereka menghabiskan waktu menyenangkan disana entah itu saling bergurau atau pun saling mengejek satu sama lain dengan tawa sampai mereka tak menyadari sedari tadi seunit mobil berwarna hitam terus mengikuti mereka
Melihat cahaya biru laut dari dalam mobilnya membuat Gulf terpana ,tebing tinggi dengan laut terbentang luas di bawah sana memanglah suatu pemandangan yang indah, Gulf benar-benar merindukan tempat ini ingin rasanya ia turun sejenak dari mobilnya dan berdiri di tepi tebing itu untuk menikmati pemandangannya tapi sayang ia tidak memiliki banyak waktu untuk melakukannya,tak jauh dari sana juga ada pantai dengan pasirnya yang halus hingga Gulf sering bermain disana karena akses jalannya tak diragukan lagi
Gulf masih asik memandangi pemandangan yang ia rindukan itu sampai matanya tak sengaja melirik ke arah spion mobil, awalnya Gulf tak memandang curiga mobil tersebut tapi ingatannya kembali saat melihat mobil itu juga terparkir tak jauh dari mobilnya ketika mereka berhenti untuk membeli bunga dan sekarang Gulf yakin mereka sedang di ikuti
"P'Mew aku rasa Akh..." Belum sempat Gulf memberitahukan rasa kecurigaannya pada Mew mobil yang berada di belakangnya lebih dulu menabrak mobil mereka dengan keras hingga Mew kehilangan kendali atas mobilnya,Mew hampir berhasil kembali mengendalikan mobilnya tapi lagi-lagi mobil itu menabrak keras mobilnya dan kali ini mobil mew tak hanya kehilangan kendali akan tetapi mobilnya terbalik hingga beberapa kali sampai mobil mereka berakhir di tepi tebing dengan keadaan hancur parah, Gulf dan Mew yang masih berada di sana mendapatkan luka hampir pada seluruh bagian tubuhnya apalagi Gulf saat ini sudah kehilangan kesadaran, mobil mereka yang bergantung di tepi tebing bergerak tak stabil sehingga Mew yang masih pada kesadarannya harus berhati-hati dengan gerakanya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING OF MAFIA PRINCE (BL NC21+)
FanfictionKONTEN DEWASA DAN BERBAHASA KASAR!!(21++)YANG TIDAK SUKA TOLONG DI SKIP DAN JANGAN REPORT!!TOLONG HARGAI JERIH PAYAH AUTHOR!! Mew Suppasit Jongcheveevat ศุภศิษฏ์ จงชีวีวัฒน์ putra semata wayang dari seorang triliuner ternama,ia kini menjadi seorang...