Warning typo bertebaran!!
Happy reading 😘🤭
"Mengleuy...!!"umpatnya frustasi kenapa tak ada satupun rencana yang berjalan sesuai rencananya? sekarang apa yang harus ia lakukan?
"Gulf sedang apa kau di luar"gulf langsung menolehkan kepalanya saat mendengar suara yang begitu familiar itu memangil namanya,raut wajahnya yang kusut segera ia coba sembunyikan
"Ah... P'Mew apa urusanmu sudah selesai?"ia bertanya dengan senyumannya lalu meraih tangan Mew untuk dipeluknya terlihat sekali ia ingin menutupi rasa risaunya dari Mew, sikapnya yang manja membuat raut wajah Mew melembut walaupun tadinya ia hendak menanyainya dengan tegas
"Ya, ada apa? kau tampak tidak baik dan apa yang kau lakukan di luar pada malam hari seperti ini hanya dengan mengenakan pakaian tipis seperti ini"Mew hanya melihat Gulf mengenakan kameja putih tipis berlengan panjang yang di lipat sampai setengah lengan
"Bukan apa-apa ,lagi pula suasananya tidak terlalu dingin maka dari itu aku sengaja tidak mengenakan jaket ku"
"Huh...kau memang tak pernah berubah Gulf, baiklah kalau kau tak ingin memberi tahuku tapi setidaknya kenakanlah ini"Mew melepaskan jasnya kemudian menyelampirkanya di bahu Gulf hingga angin malam tak lagi menyakiti tubuhnya
"Maaf"
"Kau tahu itu tidak masalah Gulf oh..iya aku dengar kau membawa Art kesini"Mew tersenyum kecil saat mengingat kembali temannya Khai mengadukan perlakuan Gulf padanya dan membawa Art pergi
"Ya"
"Kau terlalu keras pada diri mu sendiri Gulf"Mew mengusap lembut pipi Gulf seakan ia begitu khawatir,Gulf terlalu memaksakan diri dengan melakukan apa yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya.
"Apa maksudmu P'Mew aku baik-baik saja"ia mencoba membantahnya karena Gulf rasa itu tidak terlalu buruk, merubah sedikit kepribadiannya tidaklah sulit ia akan mulai terbiasa sedikit demi sedikit dengan hal itu tapi bukan itu yang di maksudkan Mew karena memang itu hak Gulf untuk bersikap egois atau keras kepala sekalipun
"Gulf!!"
"P'Mew aku baik-baik saja"
"Kau tidak baik-baik saja Gulf Kau pikir aku ini bodoh, sekali saja bisakah kau pikirkan diri mu sendiri ketimbang orang lain? Bisakah kau mengutamakan dirimu sendiri? Gulf kau tak perlu memaksakan apapun biarkan semuanya berjalan dengan semestinya kau tak perlu memikirkan apapun kau tak perlu memikirkan Art atau siapapun itu termasuk diri ku hanya pikirkanlah diri mu sendiri sesekali, sekarang Win sudah memiliki Bright disisinya lalu Art sudah memiliki Khai begitu juga paman mu yang sudah memiliki ayahku kau tidak perlu mencemaskan mereka ataupun yang lain lagi sekarang bisakah kau memikirkan kebahagiaan dirimu sendiri? Gulf aku tahu kau lelah" kali ini Mew berbicara dengan intonasi nya yang tegas,ia sudah tidak tahan melihat Gulf terus berusaha menanggung beban yang seharusnya tidak ia tanggung sendiri, seharusnya Gulf berhenti seakan ia kuat dan baik-baik saja.
"Aku tidak bisa P'Mew bagaimana bisa aku berpikir untuk mencari kebahagiaan ku di saat aku telah menghancurkan kebahagiaan orang lain ,Ahh...!!"seakan tersentak dengan ucapannya sendiri untuk beberapa saat Gulf terdiam sebelum ia tersenyum ketir seakan mengolok dirinya sendiri ah...dia benar-benar sudah gila.Kau benar-benar munafik Gulf!!
"itu tidak benar!yang ku ucapkan tadi itu kebohongan besar!!, Apa kau tahu kebahagiaan pamanku yang telah ku rencanakan telah menyakiti ibumu lalu kebahagiaan Art menyakitiku maka dari itu Aku terus membuatnya menderita karena satu-satunya kebahagiaan baginya adalah kau ,Aku tak ingin memberikan mu padanya P'Mew karena itu menyakiti ku tak lihatkah kau betapa egoisnya aku?!,bisakah kau buka matamu dan lihat aku! Sekarang aku sedang mencari kebahagiaan di atas penderitaan orang lain bukankah aku begitu menyedihkan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING OF MAFIA PRINCE (BL NC21+)
FanfictionKONTEN DEWASA DAN BERBAHASA KASAR!!(21++)YANG TIDAK SUKA TOLONG DI SKIP DAN JANGAN REPORT!!TOLONG HARGAI JERIH PAYAH AUTHOR!! Mew Suppasit Jongcheveevat ศุภศิษฏ์ จงชีวีวัฒน์ putra semata wayang dari seorang triliuner ternama,ia kini menjadi seorang...