24.Assault For Evidence

2.8K 246 59
                                    

Warning typo bertebaran!!
Happy reading 😘🤭

Dor...Dor...Dor...

Suara tembakan itu sangat nyaring beberapa orang musuh yang berada di hadapan Mew ambruk begitu saja dengan luka tembak tepat di bagian kepala mereka,Mew menghembuskan nafasnya lega saat melihat pattara dan beberapa anak buahnya sudah tiba,disaat perhatian musuh sedang teralihkan Mew segera berdiri dengan Gulf yang berada di pangkuannya kemudian ia mengambil pistol yang tidak jauh darinya sebelum ia menyembunyikan Gulf di tempat yang aman

"Gulf tunggu aku disini"ucap Mew setelah menyandarkan tubuh Gulf yang tidak sadarkan diri di samping mobilnya yang terbalik  sekiranya itu bisa menjadi tameng untuk Gulf disaat ia membantai habis musuh yang berani menyerangnya seperti ini

"Huh...aku sudah cukup bersabar,Waktu kalian sudah habis"gumam Mew sebelum membantai habis mereka semua kecuali satu orang yang Mew ketahui adalah ketuanya agar bisa dimintai 'informasi' ,Huh...membuang waktu saja andai ia sedang tidak bersama Gulf maka mereka sudah tewas sedari awal,kalau ia tidak takut Gulf terluka maka Mew akan menghabisi mereka dari awal tanpa harus menghabiskan waktu untuk melindungi Gulf dan melarikan diri seperti ini,tapi kalau ia tahu Gulf akan terluka parah seperti sekarang ini maka Mew sudah pastikan mereka sudah tak bernyawa sedari awal,Sial seharusnya Mew membunuh mereka lebih cepat!!

"Siapa yang mengirimmu kemari"tanya Mew tajam sembari menodongkan pistolnya ke kepala pria yang kini sedang berlutut di hadapannya
"Tidak ingin menjawab?!!huh...baiklah,aku rasa kau tidak akan membuka mulut jadi aku pikir aku  akan mengajak kau untuk bermain sebentar'

"Pattara!"

"Ya tuan muda?"pattara menghampiri

"Bereskan semua ini ,aku harus membawa Gulf pulang"

"B-baik tuan muda"pattara sedikit terbata saat melihat raut wajah Mew yang terlihat mengerikan ,terlalu dingin dan begitu tajam membuat pattara kembali teringat kenangan masa lalu ,dimana Mew pernah menunjukan wajah itu setelah membantai puluhan musuh yang berani menyakiti ibunya

"Oh...iya pattara pastikan dia berada di ruangan 'khusus' milikku karena aku rasa ada sedikit kejanggalan disini"Mew menunjukkan smirk nya,disana pattara bisa melihat sisi gelap tuanya dengan jelas,pattara takut bagaimana jika Gulf melihatnya? apa Gulf masih ingin bersama dengan tuan mudanya jika Gulf sudah melihat sisi gelap Mew? Atau justru meninggalkannya?

.
.
.

"Bagaimana apa rencana kita berhasil?"tanya seorang pria yang asik menyeruput wine di tengah kegelapan kamarnya,hanya lampu tidurnya yang menyala sehingga cahaya begitu minim

"Iya Tuan,tapi tuan untuk apa anda melakukan hal itu?kenapa tuan tidak langsung membunuhnya saja di tempat disaat kami memiliki banyak kesempatan untuk membunuhnya saat itu"seseorang menyahut dan mengutarakan pendapatnya sungguh ia tidak dapat menebak pemikiran tuanya yang begitu rumit

"Hmm..."tuanya tampak terdiam sejenak sembari menggetukan jari-jarinya pada gelas winenya"Itu bukan tujuan ku, aku bukan hanya ingin melukai fisik nya  tapi aku juga ingin menghancurkan mentalnya,aku ingin menghancurkan hati dan perasaannya sehingga ia bisa merasakan apa yang aku rasakan dulu saat aku kehilangan adik tercintaku,dan kulihat sepertinya aku memiliki senjata untuk itu"ia tersenyum dengan senyuman smirknya

"Jadi tuan melakukan penyerangan ini hanya untuk sekedar pembuktian?"tebaknya tepat sasaran

"Iya,aku hanya ingin tahu seberapa berharganya Gulf dimata Mew,dan aku rasa aku sudah sangat tahu, Jongcheveevat akan hancur di tanganku akan ku pastikan mereka membayar semuanya dengan mengunakan keponakan tercintaku"

THE KING OF MAFIA PRINCE (BL NC21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang