Warning typo bertebaran!!
Happy reading 😘🤭
Suara dering alarm pada ponsel pintar yang berada di atas nakas membuat seorang pria yang masih asik berada di dalam mimpinya terbangun,dengan perlahan ia meraih ponselnya dan menekan tombol mati yang berada pada layar ponselnya,di lihat waktu sudah menunjukkan pukul tiga pagi sehingga ia dengan perlahan bangkit dari ranjangnya kemudian pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya,andai saja ia memiliki waktu tidur yang lama mungkin ia akan senang sekali tapi sayang hal itu tidak mungkin di saat ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya sendiri beserta sang adik setelah ditinggal mati oleh kedua orangtuanya saat ia masih dini
Dia berkerja di sebuah gedung rehabilitasi yang cukup terkenal,ia adalah salah satu dokter psikolog yang baru saja di mutasi dari tempatnya bekerja dulu, menjadi dokter psikolog sepertinya tidaklah mudah ia harus memakai semua tenaga dan usahanya untuk menenangkan pasiennya di saat ia memiliki emosi yang cukup tinggi untung saja dia selalu bisa mengontrol emosinya
Menjadi seorang dokter psikolog bukanlah keinginan atau cita-citanya tetapi itu adalah cita-cita sang ayah demi mengenang sang ayah yang telah tiada ia bertekad untuk menjadi seorang dokter psikolog sampai ia menyandang status 'Dokter psikolog' seperti saat ini, walaupun ia telah menyandang statusnya sebagai dokter tapi tetap saja ia kadang sulit untuk mengontrol emosinya sendiri
Gulf telah Menganti bajunya dengan baju kerjanya yang berwarna putih khas dokter rumah sakit pada umumnya hanya saja ia hanya akan membawa pena dengan satu catatan keterangan pasien di tangannya, sebagai seorang dokter psikolog Gulf tidak perlu mempersiapkan banyak hal yang perlu ia siapkan hanya ketenangan dan kesabaran beserta beberapa ilmu yang ia kuasai sebagai seorang psikolog
"Oi...meung apa kalian tahu hari ini kabarnya akan ada pasien baru yang masuk dan aku dengar dia anak semata wayang dari seorang ketua mafia berdarah dingin,terus aku juga dengar di antara kita akan ada yang diminta untuk memeriksa psikologis nya,jujur aku sangat takut bagaimana jika aku terpilih dan mereka akan melubangi kepalaku"mild berujar lantang saat Gulf baru saja masuk kedalam ruangan pertemuan,Gulf mendengus saat itu juga apalagi saat melihat mild memperagakan bagaimana cara ia mati dengan pistol di kepalanya
"Ai'mild sudahlah,jangan sampai aku patahkan tangan mu itu"seru Gulf tak tahan dengan ke dramatisan mild,oh... ayolah ia baru saja masuk dan sahabatnya telah membuat keributan
"Shiaaa...meung,kau kejam sekali!!"umpat mild tidak terima
"Apa?!"tantang Gulf sembari mengangkat tangannya siap untuk memukul sahabatnya yang begitu cerewet itu
"Eeee...tenang meung, kepalaku sudah sakit akibat sering kau pukul jangan sampai aku amnesia karena mu,apa kau mau menghidupi keluarga ku hemmm...?"
"Cih...jadi ada apa ini kenapa kalian begitu gelisah, kalaupun memang dia itu seorang mafia tapi dia tidak mungkin membunuh tanpa alasan jadi berhentilah bersikap bodoh"ujar Gulf masuk akal setelah duduk di kursi dimana tempat mereka akan melakukan rapat
"Oi...Boat Napat Sinnakuan!apa kau tidak mendengarkan ku, tidakkah kau merasa takut?!"kini giliran boat yang di recoki oleh mild sampai terlihat jelas raut wajah kesalnya
"Ai'mild jangan kau panggil nama lengkap ku dengan sembarangan,dan kau harus tahu aku tidak takut yang di katakan Gulf benar"
"Cih...tentu saja sejak kapan Gulf yang titisan iblis ini merasa takut, yang ada mafia itu yang takut padanya!!"
"Ai'MILD!!!"
.
.
.Gulf mengetuk pintu ruangan atasannya setelah mendapatkan panggilan untuk menemuinya,mendapati izin dari dalam untuk masuk dengan cepat Gulf membuka pintu dan menghampiri atasannya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING OF MAFIA PRINCE (BL NC21+)
FanficKONTEN DEWASA DAN BERBAHASA KASAR!!(21++)YANG TIDAK SUKA TOLONG DI SKIP DAN JANGAN REPORT!!TOLONG HARGAI JERIH PAYAH AUTHOR!! Mew Suppasit Jongcheveevat ศุภศิษฏ์ จงชีวีวัฒน์ putra semata wayang dari seorang triliuner ternama,ia kini menjadi seorang...