Warning typo bertebaran!!Happy reading 😘🤭
"Gulf sadarlah!tenangkan dirimu!"
"P'Mew tolong aku! Aku ingin mengakhiri semuanya"
"Hei...bicara apa kau-..."
Cup!
Tiba-tiba Gulf mencium bibirnya
Beberapa jam yang lalu.
"Huh...? Paman kau bilang apa tadi?!!"tanya Gulf tak percaya"paman tolong katakan jika itu bohong"lanjut Gulf saat pamannya memilih untuk diam tak terasa air matanya kini telah mengalir deras ,hatinya serasa di remas ,ingin rasanya Gulf berteriak dan mengatakan bahwa hatinya sangat sakit tapi suaranya tiba-tiba hilang entah kemana,rasanya begitu sesak seakan sesuatu yang berat menghimpit dadanya"Tolong katakan jika itu bohong,itu tidak mungkin!"
"Kenapa? Kau tak percaya?"
"Paman"
"Gulf akulah saksi hidup pembunuhan terhadap orang tuamu,aku dengan mata kepalaku sendiri melihat mobil yang di kendarai adikku hilang kendali dan meledak,jika kau ingin balas dendam maka pikirkan orang tuamu dan bunuhlah dia"ujar Chatchawit yang kemudian memberikan senjata api pada tangan Gulf ,melihat senjata api itu kembali ada di tangannya membuat tangan Gulf bergetar,dunia hitam ini Gulf tidak menyukainya! Mengapa ia bisa terjebak seperti ini?!!
Gulf terus berkutat dengan pikirannya sendiri mencoba untuk menyangkal kenyataan yang ada sampai perasaan kecewa hadir dihatinya, sekarang Gulf merasa menyesal telah bertemu dengan Mew andai ia tidak pernah bertemu dengannya maka rasanya mungkin tidak akan sesakit ini,mungkin ia akan dengan mudah membunuh Mew untuk membalaskan dendamnya tapi mengapa Tuhan memberikan perasaan ini padanya? mengapa ia mendatangkan cinta di hatinya untuk Mew?! Ia memang lahir dengan sifat yang keras tapi jika soal hati Gulf tidak dapat memungkirinya.
"Paman!mengapa Jongcheveevat membunuh orang tua ku?"tanya Gulf yang kini mengeratkan pegangannya pada senjata api yang berada di tangannya
"Karena ayah mu adalah Traipipattanapong,kau tahu itu dengan jelas Gulf"ucap sang paman kemudian ia pergi begitu saja meninggalkan Gulf yang kini memandang kosong senjata yang berada di tangannya
"P'Mew telah membunuh ayah dan ibu,aku membencinya!"
Drrrt...Drrrt...
Gulf mengalihkan pandangannya pada ponselnya yang berada di atas nakas ,ponselnya terus berdering dengan nama Mew yang tertera disana ,ya tuhan apa yang harus dia lakukan disaat orang yang telah membunuh orang tuanya itu kini menelponnya dan bahkan dia adalah kekasihnya sendiri?!
Sial...situasi macam apa ini!! bisa-bisa ia gila saat ini juga!!!
Track...!
Dengan penuh emosi Gulf melemparkan ponselnya ke lantai hingga layarnya retak tapi tak membuat ponsel itu mati dan meninggalkan notifikasi panggilan tak terjawab dari Mew
Masih dengan emosi dan rasa benci yang mulai tumbuh Gulf semakin mengeratkan pegangannya pada senjata api yang berada di tangannya,ia berusaha menguatkan tekad untuk membunuh orang yang di cintainya walaupun itu senantiasa gagal , apakah aku benar-benar harus melakukannya? bagaimana jika pamannya telah berbohong?
Huh...Gulf benar-benar akan gila!!
Gulf terus berkutat dengan pikirannya sampai lagi-lagi seseorang masuk kedalam kamarnya tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu,pria itu tampak menghampiri Gulf yang kini memandangnya dengan heran,Gulf tidak menanyakan mengapa orang yang pernah ia temui sekali itu bisa berada disana tapi Art yang sekilas melihat kebingungan dalam diri Gulf langsung memperkenalkan dirinya sekali lagi, awalnya Gulf sempat tak menyangka orang yang pernah di temuinya beberapa waktu lalu adalah anak dari pamannya,huh...kecil sekali dunia ini pikirnya,ia tidak tahu bahwa semuanya telah terencana.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KING OF MAFIA PRINCE (BL NC21+)
FanfictionKONTEN DEWASA DAN BERBAHASA KASAR!!(21++)YANG TIDAK SUKA TOLONG DI SKIP DAN JANGAN REPORT!!TOLONG HARGAI JERIH PAYAH AUTHOR!! Mew Suppasit Jongcheveevat ศุภศิษฏ์ จงชีวีวัฒน์ putra semata wayang dari seorang triliuner ternama,ia kini menjadi seorang...