Mendekati Kehancuran

803 168 83
                                    

Omaigat gak nyangka secepet itu bisa dapet komen 50+ 😭😭😭

Serius seneng banget dan langsung gasss nulis lanjutannya meskipun tetep makan waktu cukup banyak 🤧 Thanks a lot guys❤️❤️❤️

Aku siapin palu lagi nih buat baku hantam 🔨 wkwkwk


Happy reading!^^



~°~°~



“Kita makan dulu ya?” ucap Jeonghan yang sibuk mengemudi.

Di sampingnya, Shin Minri mengangguk. “Mau makan apa?”

“Kau tahu tempat makan enak di dekat sini?” tanya Jeonghan sambil melirik. Senyuman tipis langsung terukir di wajahnya ketika melihat Minri sibuk berkutat dengan ponsel untuk mencari referensi tempat makan. Wanita itu sangat manis ketika serius. Mau tak mau Jeonghan mengagumi paras itu.

“Minri-ya,” panggil Jeonghan.

Wanita itu langsung menoleh. “Hmm?”

Jeonghan mengecup pipinya secepat kilat kemudian kembali memfokuskan diri ke jalan raya yang terbilang kosong. Minri mematung di tempat. Otaknya lambat mencerna kejadian super cepat itu.

Mendapati Minri terpaku seperti itu, Jeonghan terkekeh geli. Wanita itu langsung tertarik dari lamunan. Buru-buru ia melihat ponsel dan mencari tempat terdekat supaya kecanggungan itu cepat lenyap.

“Lima belas menit dari sini ada tempat makan,” ucap Minri tanpa menoleh. “Bintangnya lima, jadi pasti menarik. Bagian depannya terbuat dari kaca semua.”

“Ohh, sepertinya tempat yang cantik untuk berkencan,” sahut Jeonghan antusias. Ia menginjak pedal gas lebih kencang guna mempercepat laju kendaraan.

Sesuai perkiraan internet, mereka sampai dalam lima belas menit. Ada lahan parkir tersendiri di samping tempat makan sehingga keindahan dan keunikannya tidak tertutupi.

“Ohh! Aku suka tempat ini,” ucap Jeonghan begitu keluar dari mobil. Lahan di sekitarnya juga masih asri sehingga udara menjadi sejuk.

Di samping Jeonghan, Minri memperhatikan sekitar. Mencoba menikmati pemandangan. Namun, netranya tertuju pada satu mobil yang terparkir tak jauh dari sana. SUV hitam milik Jun.

“Ohh! Sepertinya sepupuku juga ada di dalam,” ucap Minri terkejut.

Jeonghan menoleh. “Memangnya kenapa kalau ada sepupumu? Tidak masalah kok. Kita bisa gabung juga kalau-kalau mejanya penuh. Banyak mobil yang parkir loh.”

“A—Ahh,” sahut Minri gugup. “Tapi mungkin dia datang dengan kekasihnya.”

Jeonghan terkekeh geli sambil menatap Minri. “Kau malu? Jangan khawatir, kau juga datang denganku, kan? Ayo masuk! Kita temui sepupumu.”

Baru saja membuka mulut untuk memberi pertimbangan, Jeonghan sudah menariknya menuju pintu masuk. Sejenak Minri merasa gugup karena bagaimanapun ini pertama kalinya ia dekat dengan pria setelah insiden dengan Jumin menimpa. Belum juga hubungannya resmi, ia sudah akan mempertemukan Jeonghan dengan sang sepupu yang tentu saja sangat protektif menyangkut hubungan.

Apa yang akan Jun katakan? Apa dia akan mengintimidasi Jeonghan? Apa (Y/n) akan mampu menenangkan Jun seperti terakhir kali?

Khianat [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang