45. New Year Party pt.1

78 14 1
                                    

Karna paksaanku, akhirnya aku bisa ikut junho camping dengan teman-temannya untuk merayakan tahun baru. Ada suran dan eunsang juga ikut.
Junho sekarang sudah berbeda. Dia tak seperti dulu lagi. Dia sering berbohong jadi setiap kegiatannya selalu membuatku curiga.

Dan ternyata benar..

Ia menolakku untuk ikut karna ternyata banyak teman perempuannya juga ikut-_-

Mungkin ia berpikir kalau aku tak ikut maka ia bisa bebas mendekati teman wanitanya. Hah! Jangan harap!

Kini aku sudah berada dimobilnya, hanya berdua dengannya.

Oh jangan lupakan perlengkapan camping yang memenuhi setengah mobil junho ini. Merepotkan sekali.

Semua orang yang ikut sepakat untuk meletakkan peralatan camping dimobil junho karna semua orang takut naik mobil bersama junho. Mereka tahu junho masih amatir jadi lebih baik barangnya saja yang ikut junho, pemiliknya naik mobil sendiri. Sialan memang.

"Sekarang aku tahu kenapa kau menolak keras saat aku mau ikut"
Ucapku. Junho menoleh sebentar lalu kembali fokus pada jalanan.

"Pasti karna kau ingin bebas mendekati teman-teman perempuanmu kan? Dasar"
Lanjutku.

Junho tampak kesal dengan asumsiku.
"Bukan itu"

"Lalu apa?"

"Minhee dan kekasihnya ikut camping"

Mendengar itu aku diam membeku. Tak mengerti harus merespon seperti apa.

"A-aku tak melihatnya tadi"

"Mereka sudah berangkat dulu untuk mengurusi tempatnya"

Oke. Aku menyesal telah memutuskan untuk ikut. Ini akibatnya kalau berburuk sangka pada junho:")

"Bagaimana? Apa kau menyesal telah ikut?"

"T-tidak"

Dan keadaan jadi hening..
Aku sedang memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti. Bagaimana aku bersikap pada kekasih minhee? Bagaimana kalau teman-teman junho tahu kalau aku mantan minhee? Bagaimana kalau suasana campingnya jadi jelek karna hubunganku dan minhee yang canggung?

2 hari camping pasti akan terasa lama. Arghh aku benar-benar menyesal ikut junho!

---
"Eo! Ahyeon juga ikut?"

Ahhh mati saja! Mati saja!
Minhee benar-benar tak mengerti. Haruskah ia mengajakku bicara seperti itu?

"Tentu saja. Kenapa tidak?"
Aku berusaha menjawabnya sesantai mungkin. Tapi suasana tetap saja tak nyaman untukku. Tanganku masih tak berhenti menata makanan untuk acara api unggun nanti malam. Aku bisa merasakan junho dan suran melirikku.

"Minhee-ya. Lebih baik kau ambil air minum dimobilku"
Junho melemparkan kunci mobilnya pada minhee. Dengan menggerutu akhirnya minhee dan eunsang pergi mengambil air mineral dimobil junho.

Setelah minhee dan eunsang pergi, di area camping kami hanya ada aku, junho dan suran. Yang lain ada yang jalan-jalan, ada juga yang kekamar mandi dan ada yang menata barang-barang ditenda masing-masing. Omong-omong, kami camping ditaman camping yang ada ditengah kota. Jadi bukan camping dihutan belantara. Disini semua tersedia untuk mempernyaman pengunjung tapi tetap banyak pohon-pohon dan nuansa alam yang terlihat begitu natural. Oh ada satu hal yang sangat disayangkan, toiletnya hanya ada 1 dan itu jauh sekali dari area camping kami katanya agar acara campingnya lebih menantang seperti camping dihutan sungguan-_-

"Pacar minhee ada ditenda yang sama dengan kita. Namanya, soyoung"

Suran berbisik padaku. Aku segera menatapnya kesal dan memberinya isyarat agar diam. Oh ayolah. Disini masih ada junho, aku tak mau menambah masalah.

"Aku selesai. Ayo jalan-jalan"
Junho tiba-tiba bersuara membuatku terkejut. Tidak menunggu persetujuanku, ia sudah menarikku meninggalkan suran yang berteriak tak terima karna ditinggal.

Aku dan junho berjalan santai menikmati pemandangan sore. Sesekali aku melihat kearah junho. Dia terlihat lebih....tampan? Entahlah. Aku hanya suka kalau ia berpakaian hangat seperti itu, terlihat lebih manis dan enak dipandang. Hehe.

"Kau tak mau menggandeng tanganku dan memasukkannya ke sakumu?"
Saranku. Aku melihat ada pasangan dari area camping lain yang seperti itu, dan itu terlihat romantis apalagi diudara yang sedingin ini.

"Kau mau mencuri uangku?"

"Aish lupakan. Seharusnya aku tak-"

Ia tak membiarkanku mengomel. Tangannya segera meraih bahuku untuk dirangkulnya.

Uhh cha junho..

"Begini lebih baik?"

Aku hanya menjawab dengan anggukan. Demi apaa aku sedang maluuuu....

Kami berjalan terus menjauhi tempat camping kami. Menikmati udara dingin dengan tetap berpelukan hangat. Disini sepi, jadi aku tak masalah seperti ini.

"Apa kau merasa tak nyaman ada minhee dan kekasihnya?"
Junho memulai percakapan. Jalan kami mulai melambat.

"Jujur saja, iya"

"Apa artinya?"

"Aku masih sulit melupakan kenangan buruk itu"
Aku menunduk dan berhenti berjalan. Junho otomatis berhenti juga.

Beberapa detik ia tak merespon. Apa aku salah? Aku hanya mencoba jujur.

"Mau bagaimana lagi? Aku tak bisa memaksamu melupakannya. Aku juga tak bisa membuatmu lupa padanya. Itu semua tergantung kau"

Tangannya yang semula merangkulku kini berganti diletakkan dikedua sakunya. Dan aku mulai merasakan dingin karna junho tak lagi merangkulku.

"Aku sedang berusaha"
Lirihku.

"Ayo kembali kelokasi. Udaranya makin dingin"
Ia mengalihkan topik pembicaraan dan berjalan kembali mendahuluiku.

Junho marah ya?

---
Malam semakin dingin namun tidak turun salju. suasananya tambah seru. Setelah mandi dan istirahat kini semuanya berkumpul didepan api unggun menunggu pergantian tahun. Junho duduk diseberangku sedangkan aku duduk disamping suran yang sedang sibuk bercanda dengan eunsang. Disebelahku lagi ada tetangga eunsang yang bernama minyoung. Di dekat minyoung, minhee dan kekasihnya mengobrol santai dengan saling tersenyum.

Uhh iri..
Aku ingin seperti itu juga dengan junho.

Aku mengalihkan pandanganku pada junho. Dia memakai sweater tebal warna hitam dan tampak nyaman sekali untuk dipeluk. Aku ingin peluk junhooo :(

"Ahyeon-ah. Ini"

Minyoung menyodorkan hot pack padaku. Aku langsung menggenggamnya.

"Kau terlihat kedinginan"
Lanjutnya.

"Gomawooo"

Aku memang membutuhkan hot pack daritadi, api unggun saja tak cukup untuk menghangatkan badanku.

"Daripada sibuk dengan urusan masing-masing. Kurasa lebih baik kita main game"

Aku yang awalnya melamun dengan memandangi api unggun kini duduk tegap memperhatikan teman yang ada disebelah junho. Mendengar kata 'game' membuat jantungku terpacu gugup.

"Game apa?"

Dan teman junho menjelaskan..
Jadi seseorang boleh bertanya pada siapapun dan kalau orang itu tak bisa menjawab maka hukumannya adalah membelikan camilan untuk seluruh orang yang ada disini.
Cukup mudah. Tapi aku benar-benar gugup setengah mati, Gila saja kalau aku harus membelikan makanan untuk 10 orang ini.

"Ayo mulai"














💙💚💛🧡❤

Robot's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang