19. Bad Beaches

546 58 8
                                    





Pagi sekali aku sudah berada dijalan menggunakan mobil junho. Kami hanya berdua.

Aku sudah mengajak suran dan soeun untuk berangkat bersamaku dan junho tapi mereka menolak mentah-mentah. Mereka bilang tak ingin menggangguku dan junho yang sedang kasmaran.
Padahal nyatanya aku dan junho sudah hampir tak jadi berangkat tadi. Itu gara-gara junho yang mengomeliku karna pakaian yang kukenakan. Coba pikir, apakah orang kepantai dimusim panas harus mengenakan mantel atau long dress? Apa salah kalau aku pakai celana pendek dan baju tanpa lengan?
Ia marah dan berakhir aku mengganti pakaianku menjadi lebih tertutup.
Aku kesal dan dia ikut-ikutan kesal. Jadilah kami sekarang hanya diam tak ada yang bicara. Jika tahu akan begini lebih baik aku ikut hajun sunbae dan lainnya saja! Agghh!

"Tak usah cemberut seperti itu"
Ucapnya tiba-tiba. Aku diam, sedang ingin terjun kejurang-_-

"Apa kau mau sarapan dulu?"
Tanya junho. Kenapa tiba-tiba mulutnya tidak bisa diam sih? Aku sedang malas dengannya.

"Mm"
Aku hanya membalasnya dengan gumaman.

Satu tangannya ia arahkan padaku.

"Son"

Tanganku dengan ringannya menerima tangannya dan berakhir ia menggenggam tanganku. Aku tak pernah bisa menolak itu. Tangannya terlalu hangat dan nyaman untuk diabaikan. Sepanjang perjalanan ibu jarinya mengusap punggung tanganku terus, Membuatku semakin nyaman. Selalu seperti itu jika aku marah. Mendadak jadi lembut dan manis.

Sampai ia berhenti disupermarket baru tangannya melepas tanganku dan pergi tanpa mengatakan apapun. Aku masih cemberut. Masih kesal.

Beberapa menit kemudian ia kembali dengan kantung ditangannya. Ia masuk dan menyerahkan susu pisang padaku. Heol! Apa ia menyuruhku sarapan hanya dengan susu pisang sedangkan ia dengan roti? Aku tak habis pikir padanya.

Aku terkejut saat ia berbalik untuk mengambil sesuatu di jok belakang dan sesuatu itu lantas membuatku tersenyum tanpa disuruh.

"Kau kira aku tega membiarkanmu sarapan hanya dengan susu pisang? Aku menyiapkan banyak biskuit bayi untukmu dimobil ini"

Ia memberikan 2 kotak biskuit bayi kesukaaanku dan aku tersenyum menatapnya. Aku mudah luluh hanya dengan hal seperti ini.

"Dengan biskuit bayi baru bisa tersenyum, dasar bayi"

---
Kami sudah sampai dipantai. Juga sudah bertemu soeun dan suran. Suasana jadi tak nyaman karna ada junho. Awalnya kami merencanakan girl's day out tapi karna ada junho jadi...

Menyebalkan.

Aku tak enak pada soeun dan suran.

"Aku pergi dulu. Jika sudah selesai telpon aku"

Loh? Jadi junho sadar kalau dia akan mengganggu? Haa syukurlah
Tapi kasihan juga ya

"Baiklah"

Junho pergi meninggalkan kami bertiga.

Kami mulai bersenang-senang. Soeun menarik aku dan suran mendekati air. Kami mulai berteriak dan berlari saat ombak datang lalu kembali mendekati ketika ombak menjauh.

Selanjutnya kami memutuskan untuk berfoto.

"Kita sudah berjanji untuk mengenakan baju tanpa lengan. Kau.."
Soeun memandangku dari atas kebawah.

"Junho melarangku"

"Ahh jadi akhirnya kau menemukan pawangmu?"
Tambah suran. Aku jadi berpikir karna kata-katanya.

Wajar mereka mengatakan itu karna ini pertama kalinya aku menurut pada seseorang yang bukan keluargaku walau tadi aku sedikit kesal tapi aku tetap menuruti junho. Aku juga tak tahu kenapa aku bisa menurut pada seorang cha junho.

Robot's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang