43. End of Struggle

114 18 4
                                    

Liburanku berjalan menyebalkan. Padahal aku berpikir akan menghabiskan liburan bersama junho. Nyatanya sisa liburanku kuhabiskan dengan bermalas-malasan dikamar tanpa tahu harus melakukan apa. Ini semua karna ahreum eonnie melarangku bertemu junho. Bayangkan saja aku tak bertemu junho 2 minggu lamanya. Betapa rindunya aku pada anak bodoh itu..

Walaupun waktu itu bertemu beberapa menit tapi tetap saja kurang.

Hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang, aku berangkat pagi sekali hari ini. Janjian dengan junho akan datang lebih pagi untuk bertemu.

Tapi ternyata hingga bel masuk, aku masih tak melihat junho. Aku sudah tak peduli dengan janji kami. Tak apa janjinya meleset asalkan dia baik-baik saja. Aku sudah sangat gelisah takut ia tak masuk sekolah karna sesuatu

"Hyeonie! Junho belum datang ya?"

Sepertinya suran tahu kalau aku sedang tak tenang.

"Eum.. aku takut dia-"

"Dia hanya terlambat. Eunsang memberitahuku. Kata eunsang tadi malam mereka bermain ps hingga larut malam".

Oh jadi begitu? Sialan!

"Aa begitu"

Mungkin terdengar santai. Namun dalam hati aku sudah mengamuk. Awas saja kau cha junho!

---

Aku tahu junho menungguku didepan kelasku saat jam istirahat tapi aku tak mau keluar. Biarkan saja dia didepan.

"Kantin?"

Tanya soeun.

"Kau pergi dengan suran saja"

"Kenapa?"

"Sudah pergi sanaaa"

Setelah memberengut kesal akhirnya soeun keluar. Kupasang earphone lalu menyandarkan kepala pada meja dan seperti dugaanku junho masuk untuk mendekatiku.

"Hey"

"Heyyyy"

"Ya kwon ahyeon!"

Junho mengguncang pelan tubuhku. Tapi aku tetap tak menolehkan kepalaku sedikitpun padanya.

Kudengar ia menghela nafas dengan keras.

"Baiklah..aku minta maaf. Tadi malam aku terlalu asyik main ps"

"Mm"

Hanya kubalas seadaku. Aku sedang malas sekali padanya.

"Jangan marah seperti itu ahyeon"

"..."

"Kau tahu? ini kekanakan sekali".

Aku terkejut ia mengatakan itu. Dia pergi setelah membuatku ternganga kaget. Aku kecewa sekali padanya. Bisa-bisanya..

Baiklah jika itu maunya.

---

Pulang sekolah aku berjalan sendiri menuju halte bus. Sebenarnya aku mau berjalan kaki saja karna uangnya ingin ku tabung untuk ulang tahun junho, tapi karna hari ini aku lelah sekali jadi kuputuskan naik bus.

Baru saja aku ingin menempelkan kartu untuk membayar bus, seseorang mendahuluiku dan menempelkan kartunya dua kali.

"Untuk dua orang, ajhussi"

"Cha junho.."

Junho hanya menoleh sedikit dan melanjutkan jalannya menuju kursi penumpang.

Aku mengikutinya lalu duduk dikursi belakangnya.

"Gomawo"

Lirihku. Entah ia dengar atau tidak.

Tiba-tiba tangannya terulur kebelakang dengan tubuh yang masih menghadap kedepan.

Ia mengulurkan lolipop mangga kesukaanku. Aku mengambil lolipop mangga itu lalu mencubit lengannya dengan keras. Ia menoleh padaku dengan kesal. Hahaha begitu saja sudah mengembalikan moodku.

"Hehe gomawo"

Ucapku. Wajah junho yang awalnya kesal berubah menjadi lebih menyenangkan. Hubungan kami membaik dengan cara sederhana seperti ini.

beberapa menit berada dibus dengan pemandangan punggung junho yang lebar. Hmm indah sekali.

Akhirnya aku sampai dihalte dekat rumahku. Junho ikut turun.

"Mau bermain dulu ke playground?"

Tawar junho.

"Mm ayo"

Junho menyuruhku duduk diayunan sedangkan dia membeli jus kaleng ditoko dekat playground.

Kami duduk berdampingan diayunan dengan jus ditangan masing-masing.

"lama sekali kita tak seperti ini"

Ucap junho. Aku hanya diam tersipu karna junho menatapku intens. Huu kenapa rasanya malu sekali sampai pipiku terasa panas?

"Maafkan aku ya. Aku mengingkari janji dan malah mengatakan kalau kau kekanakan"

Tak kuat menahan rasa gugup dan malu, aku memilih menatap jus kaleng ditanganku sembari mengangguk kecil untuk menjawab ucapannya.

"Kau ingin apa lagi? Biskuit bayi? waffle? Atau apa? Aku akan membelikannya"

Aku menatapnya dengan mata berbinar. Demi apa junho baik sekali hari ini.

"Aku mau lolipop rasa cola 2"

Junho tersenyum mendengar permintaanku.

"Itu benar-benar sudah lama sekali"

Benar dugaanku. Ia masih ingat tentang lolipop cola itu.

"Aku hanya ingin terus mengingatnya"

Junho kembali tersenyum malu.



















Heee lamaaa banget gak upp. Kangen banget sumpah sumpahhh
Makasih ya buat yg pada nungguin work ini❤❤❤❤

Robot's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang