34. I'm Happy

457 43 7
                                    


Setelah bertemu minhee, aku mulai merasa hari-hariku sedikit gelap. Padahal aku sudah menekankan pada diriku sendiri kalau aku sudah melupakan semuanya. Kenangan baik maupun kenangan buruk. Sudah kumaafkan dan sudah kusimpan rapi sebagai pengalaman hidup.

Aku sudah berusaha untuk tidak membiarkan apa yang terjadi dulu menguasai pikiranku. Tapi ternyata susah.
Apalagi beberapa hari ini aku jarang bertemu junho. Hanya disekolah dan itupun sebentar. Tak ada penjelasan apapun. Baik aku maupun junho merasa sama-sama sibuk. Jadi rasanya semakin susah.

Suran sepertinya tahu kalau aku tak seperti biasanya.

"Ahyeon-ah. Aku tahu ini semua karna pertemuanmu dengan minhee"

"Eoh? Apanya? Tidak kok"

Aku hanya tak mau mengakuinya.

"Sudah kukatakan padamu, jangan mengingat masa lalu"

"Aku tidak"

Intinya jangan buat suran khawatir. Aku tak mau ia tahu kalau pengalaman buruk itu kembali mendatangi pikiranku.

"Syukurlah kalau begitu"

---

Aku meminta junho datang kerumah dan dia datang. Kupikir ia menolak ternyata tidak.

Kupeluk junho yang sedang sibuk memainkan ponselku. Tentu saja sudah aman karna chatku dan suran sudah kuhapus kemarin, juga segala sesuatu yang sekiranya membuatnya marah sudah kuamankan dengan baik.

"Chunoo"

"Eum?"

"Apa kau bahagia?"

"Lumayan"

"Apa kau bahagia bersamaku?"

Junho mengalihkan perhatiannya dari ponsel kepadaku. Matanya mulai menatapku cemas saat tahu mataku berkaca-kaca hendak menangis.

"Ada apa? Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"

Aku memutus eyecontact dengannya. Lebih memilih menatap jari-jarinya yang kumainkan.

"Aku hanya ingin tahu"

"Tidak. Pasti ada sesuatu yang mengganggumu kan? Katakan padaku"

"Tapi jangan marah"

"Aku janji"

Aku menatap junho lagi. Kali ini ia balas menatapku lebih dalam.

"Minhee"

Junho menghela nafas kasar. Aku tahu ia berusaha bersikap tenang walau nyatanya ingin marah.

"Aku sudah tak memiliki perasaan apapun padanya. Hanya saja.. aku punya rasa trauma"

Junho masih diam. Sedangkan aku sudah tak bisa menahan airmataku lagi.

"Kau tahu alasan putusku dengannya? Ia berkata, ia tak bahagia bersamaku. Katanya aku tidak cantik karna tubuhku gemuk dulu dan aku tak bisa merawat diri. aku juga gadis naif yang membosankan"
Suaraku masih stabil tapi airmataku benar-benar tak bisa kutahan hingga baju junho sedikit basah terkena airmataku, beberapa detik lalu kuputuskan untuk tak menatapnya lagi melainkan menyandarkan kepalaku didadanya.

Kurasakan tangannya mengusap rambutku dengan lembut. Membuatku semakin ingin menangis.

"Tidak hanya itu. Ia pernah hampir memukulku hanya karna aku menelponnya saat ia sedang berkumpul dengan temannya. Aku hanya takut- aku takut kau.."

Sudah tak bisa kulanjutkan. Ternyata lukaku masih belum sembuh. Aku masih sangat sedih mengingatnya. Bayangkan saja cinta pertamaku berakhir setragis itu.

Junho memelukku semakin erat. Menciumi puncak kepalaku dengan lembut dan mengusap punggungku agar aku nyaman.

"Aku. Bahagia. Bersamamu. Tak ada yang perlu kau khawatirkan"

"Minhee hanya masa lalu. Dia tak akan menyakitimu lagi sekarang. Lupakan semuanya. Baik dan buruk. Semuanya"

Aku mengangguk dengan sesegukan yang masih tersisa.

"Kuharap setelah mengetahui ini kau tidak membenci minhee. Jangan marah padanya. Aku sudah memaafkannya"

Junho menangkup wajahku agar aku menatapnya. Mengecup kedua mataku lalu kembali memelukku.

"Tidak akan. Sekali lagi itu hanya masa lalumu. Aku tak akan ikut campur. Yang terpenting sekarang sudah ada aku dan sebisa mungkin aku tak akan menyakitimu seperti lelaki itu"















+Gara2 keburu pengen up, part sebelumnya tu belom sempet gw edit. Gw baru sadar tadi hehew. Moga aja yg baca ga bingung😅

VERSI BERWARNAAAAAA! AH KESEL BANGET ANAK GW GANTENG😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VERSI BERWARNAAAAAA! AH KESEL BANGET ANAK GW GANTENG😭

Robot's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang