44. Flashback: Cola Lollipop

113 12 2
                                    

Flashback.

Berjalan dikoridor sekolah baru merupakan sesuatu yang menyenangkan. Aku merasa kalau aku benar-benar sudah besar sekarang. Hari ini adalah hari pertamaku sebagai siswa SMA. Aku benar-benar antusias.

"Kau yang cari kelas ya. Aku kekamar mandi dulu. Kurasa aku terlalu gugup hingga ingin buang air kecil terus"

Ucap suran. Aku menggerang kesal. Ini sudah ketiga kalinya ia buang air. Padahal kami belum menemukan dimana kelas kami-_-

"Yasudah sana sana"

"Hehe"

Setelahnya, aku kembali berjalan untuk mencari kelasku.

Tapi baru beberapa langkah aku berjalan. Seorang laki-laki berdiri menghalangi jalanku.

"Permisi"

Ucapku sesopan mungkin. Karna mungkin laki-laki ini kakak kelas yang iseng.

Bukannya minggir, lelaki ini malah menahan bahuku lalu sedikit menunduk untuk melihat nametag yang ada diseragamku. Setelah itu ia mengambil sesuatu disakunya dan mengulurkannya padaku.

2 lolipop.

Aneh sekali.

Tapi tanpa berpikir lagi aku segera mengambilnya dan berjalan melewatinya begitu saja.

Aku tak berpikir bahwa kejadian itu sesuatu yang spesial. Mungkin hanya kakak kelas yang kurang kerjaan dan iseng pada siswa-siswa kelas 1 yang baru masuk.

---

"Hajun sunbae mencarimu, ahyeon"

Mendengar ucapan suran, tanpa menunggu lagi aku segera menemui hajun sunbae yang ternyata ada didepan kelasku.

"Ada apa sunbae?"

"Nanti pulang bersamaku ya? Aku akan mengajakmu ke cafe bagus didekat sekolah"

"Tapi aku ada janji dengan teman-temanku, sunbae"

Aku memang berencana pergi ke PC Bang bersama soeun dan suran nanti pulang sekolah.

"Baiklah kalau begitu-"

"Kwon ahyeon-ssi?"

Aku dan hajun sunbae menoleh bersamaan saat seseorang memanggil nama lengkapku. Dia siswa yang baru aku tahu tadi pagi. Saat ia dengan tiba-tiba memberiku lolipop dengan rasa cola 2 biji.

"Ikut aku. Penting"

Dia menarik tanganku tanpa peduli aku sedang apa. Tidak peduli aku mau atau tidak diajaknya.

Dia mengajakku keatap sekolah yang panas. Ayolah, ini tengah hari.

"Kalau kau hanya ingin berbuat aneh padaku. Lupakan. Aku bukan gadis yang bisa kau jahili atau jahati"

Ucapku. Dia tampak mencurigakan sih. Namanya saja aku tak tahu tapi ia sudah sok kenal dengan menarikku kesini.

"Ponsel"

Ia mengadahkan satu tangannya padaku.

"Apa? Kenapa?"

"Ponselmu"

Ia lebih menekan ucapannya.

"Sudah kubilang aku bukan tipe gadis yang bisa kau jahati. Kau mau mengambil ponselku begitu? Jangan harap"

"Pon.sel.mu"

Lelaki ini tetap memaksa.

"Shireo"

"Kalau begitu tulis nomor ponselmu disini"

Ia menyerahkan ponselnya padaku.

"Mau kau apakan nomorku?"

"Kuberikan pada anjing"

"Isshh jinjja"

"Apa susahnya menulis nomor telponmu? Aku sudah memberimu 2 permen"

"Hah kau pikir aku gadis yg mudah? Hanya dengan permen dan aku mau memberimu nomor ponselku?!"

"Kalau begitu.."

Tiba-tiba ia menarik backpack-ku hingga aku berbalik memunggunginya lalu aku merasakan banyak lolipop memenuhi tasku hingga berjatuhan.

"Apa ini cukup?"

Wahh dia benar-benar orang gila.

Aku berbalik lagi untuk menghadapnya.

"Aku tak suka lolipop rasa cola. Jadi ini. Lupakan saja tentang nomor telponku"

Kukembalikan ponselnya lalu berjalan menjauhinya.

"Setidaknya ingatlah namaku. Namaku Cha Junho!"

Teriaknya. Aku tak peduli.




















Up lagi dong.
Mantab tidak?

Robot's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang