9. Mama Pt.2

591 70 1
                                    

Ibu junho benar-benar ramah dan baik sekali. Ini semua diluar dugaanku. Aku merasa nyaman berada dirumah junho karna ibunya benar-benar menganggapku seperti anaknya, padahal baru beberapa jam aku berada disini. Aku dan ibu junho mudah akrab dan kami menjadi dekat hanya dalam waktu beberapa jam. Bahkan junho beberapa kali terabaikan karna aku dan ibunya asyik mengobrol.

"Kau mau membantu eomma memasak untuk makan siang?"

Lihatlah. Dia bahkan memanggil dirinya sebagai eomma kepadaku:")

"Tapi ahyeon tidak bisa memasak eomoni"

"Kalau begitu eomma akan mengajarimu kajja"

Ibu junho menarikku menuju dapur dan meninggalkan junho yang daritadi hanya cemberut.

"Ahyeon bisa memotong buah kan?"

Aku mengangguk.

"Baiklah. Tugas memotong buah untuk ahyeon"

Aku tersenyum senang saat ibu junho memberiku beberapa buah dalam keranjang. Aku duduk dikursi lalu mulai mengupas sedangkan ibu junho mulai dengan kegiatan memasaknya.

"Kau itu sangat lucu dan menggemaskan. Eomma suka anak manja sepertimu"
Ibu junho berkata dengan tangan yang masih sibuk.

"Junho tak manja ya, eomoni?"

"Sebenarnya dibanding saudara-saudaranya dialah yang paling manja. Mungkin karna dia anak bungsu. Tapi manjanya masih wajar".

"Aa~"

"Kau tahu? Aku sangat kesepian setiap harinya. Ayah junho bekerja. Kakak-kakak junho juga punya kesibukan masing-masing jadi mereka jarang pulang. Sebentar lagi junho juga akan pindah keapartement. Aku butuh teman"

"Junho akan pindah keapartement?"

Dia belum memberitahuku.

"Ya, mungkin minggu depan"

"Aku akan sering mengajaknya kemari, eomoni tenang saja-"

"Kalian sedang membicarakanku?"

Junho tiba-tiba datang dan memotong pembicaraanku.

"Duduk disana, bantu ahyeon mengupas buah"
Gemasnya junho langsung menurut pada ibunya, dia mengambil pisau dan duduk dihadapanku tanpa ada bantahan. Lucu ih.

"Kau tahu? Ini pertama kalinya dia mengenalkan kekasihnya padaku. Awalnya kupikir dia tak normal karna tak punya kekasih sampai SMA"
Ibu junho tertawa renyah setelah mengatakan itu, aku juga ikut tertawa.

"Ah eomma"

Aku semakin tertawa melihat ekspresi junho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku semakin tertawa melihat ekspresi junho.

Lucu, gemes, pen kresekin bawa pulang terus cubit pipinya sampe sobek. Titik.

Aku dan ibu junho terus mengobrol sampai perhatianku tertuju pada junho yang membuka mulutnya kearahku dengan imut. Aku memandangnya dengan tatapan 'apa?'

"Aku mau mangga"

Dia kenapa sih hari ini? Dia terus bertingkah menggemaskan.

Aku mengambil potongan mangga yang sudah kupotong lalu menyuapkan padanya. Dia memakannya sembari tersenyum lucu. iih gemasnyaa~

"Lihatlah, dia sudah mulai menunjukkan sisi anak-anaknya"

Ah iyaa masih ada ibu junho. Aku sampai lupa karna terlalu memperhatikan junho. Malukan jadinya.

---
Yang biasa dilakukan saat pertama kali datang kerumah pacar adalah?

Lihat foto masa kecilnya :)

Mumpung junho berniat pergi kerumah tetangganya.

Setelah makan siang, Ibu junho membawaku kekamar junho. Ini pertama kalinya dalam hidupku masuk kedalam kamar lelaki. Sumpah deh.

Kamarnya seperti kamar lelaki pada umumnya. Lumayan berantakan tapi tidak kotor dan aku baru tahu kalau ternyata junho suka membaca, terbukti dari 2 rak buku yang ada diujung kamarnya.

Ibu junho menyuruhku duduk diranjang, ia membuka lemari junho untuk mengambil album.
Dia duduk disampingku setelahnya.

Albumnya belum dibuka tiba-tiba junho masuk dan langsung berbaring dibelakangku dan juga ibunya. Tentu saja aku dan ibu junho terkejut karna kami pikir dia pergi.

"Aku tak jadi pergi. Jaga-jaga kalau eomma membongkar aibku"

Ibu junho terkekeh geli mendengar itu. Akhirnya kami melanjutkan kegiatan kami.
Halaman pertama saja sudah membuatku tertawa karna banyak foto masa kecil junho yang sangat menggemaskan.

Junho terlihat penasaran. Ia beranjak dari tidurnya untuk ikut melihat fotonya.

"Kenapa eomma tunjukkan itu? Itu jelek sekali~"

Kenapa sih nak? Kenapa kamu segemes ini nak? Jangan buat noona lupa umur pleasee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenapa sih nak? Kenapa kamu segemes ini nak? Jangan buat noona lupa umur pleasee

Eh? Apa yang barusaja kulihat? Junho merengek?
Dia bisa merengek? Lucu sekali. Belum pernah aku melihatnya merengek seperti itu. Kukira dia orang paling kaku, tapi ternyata ia bisa bertingkah lucu seperti itu juga. Hahaha gemasnya.

"Bahkan didepanmu dia merengek seperti itu aigoo"
Ucap ibu junho. Junho yang sadar langsung mengontrol air mukanya. Kalau saja tak ada ibunya mungkin aku sudah menggigit pipinya. Lucu sih.

Ibu junho lanjut membuka halaman tiap halaman.

"Saat masih kecil ia cerewet sekali. Sampai noonanya sering marah karna dia tak bisa berhenti bicara"

"Benarkah? Hahaha dia pasti menyebalkan saat masih kecil"
Junho menatapku sebal. Ih tak peduli. Wlee :P

"Saat bersamaku dia juga banyak bicara eomoni. Dia terus mengejekku"

Ayo pukul junho lagi eomoni! Ayo!

"Itu artinya kau beruntung. Dia hanya seperti itu pada orang yang benar-benar dia sayang"
Ucap ibu junho diiringi senyum. E-eh benar-benar dia sayang? Apa? Gimana gimana? Gadenger. Lagi mingkem.

---
"Bagaimana? Suka berada dirumahku?"

"Suka sekali. Ibumu sangat ramah dan baik aku tak tahu sifat menyebalkanmu didapat dari siapa"

"Kau tak dengar ya kata eomma kalau aku menyebalkan hanya pada orang yang kusayang"

"Siapa yang kau sayang? Kim ssaem? Kaukan juga menyebalkan padanya"

"..."

































Another part gajelas. Mian👉👈

Robot's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang