10. New Apartement

625 77 1
                                    

Minggu pagi aku sudah selesai mandi dan bersiap-siap karna aku akan membantu junho untuk pindahan. Junho sudah memintaku dari minggu kemarin.

Ahreum eonni sudah berteriak keras memanggilku. Itu berarti Junho sudah datang!

"Kau membawa mobil sendiri lagi?!"
Pekikku. Aku terkejut melihat mobil appa-nya terparkir di halaman rumahku.

Lihat responnya! Hanya mengangguk santai. Aku sudah hampir menendangnya karna kesal. Aku tak mau mual dan pusing seperti waktu itu! Seperti kataku dulu, junho belum mempunyai lisensi mengemudi! Dia baru berumur 18 tahun ditahun ini jadi bisa dikatakan dia adalah pengemudi amatir.

"Kau pengemudi ilegal"

"Kalau kau tidak mau, Ya jalan saja"
Dia segera berlalu dari hadapanku. Huh tak ada pilihan lain. Aku akan naik mobil bersamanya. Untuk kali ini aku mengalah, Mr. Cha.

---
"Ya ya ya hati-hati bodoh!"

"Turunkan kecepatan! Aku tak mau mati"

"Awas didepan ada mobil"

"Aaa turunkan aku sekarang jugaaa"

"Cha junho baboo"

"Aaaaaaa"

Aku memejamkan mataku takut saat junho mengemudi dengan sangat cepat sedangkan didepan ada mobil yang berjalan pelan. Aku takut ia menabrak mobil didepan kami.

Badanku terombang-ambing(?) Untuk sesaat. Tapi setelah aku membuka mata ternyata junho sudah berada didepan mobil tadi. Hah syukurlah~

"Aku tak mau naik mobil bersamamu lagi!"

"Yasudah, Lagipula aku tak akan mengajakmu naik mobil lagi"

Sabar ahyeon. Jangan marah. Jangan marah. Dia memang seperti itu. Tak usah marah. Tenangkan dirimu.

"Perhatikan rokmu"
Ucap junho tiba-tiba setelah hening beberapa saat. Kulihat kebawah dan ternyata rokku sedikit terangkat!

Mungkin karna insiden barusan.
Segera ku benarkan lalu menutup pahaku menggunakan tas. Malu sekali rasanya saat junho mengingatkan seperti itu. Aku bodoh memang.

---
Aku mengangkat kardus kecil ditanganku sembari cemberut. Aku lapar. Junho tak menghiraukan keluhanku. Daritadi hanya angkat-angkat barang.

Dilift kami hanya diam. Dilift ini hanya ada kami berdua. Ini sudah kedua kalinya kami turun kebawah untuk mengambil barang junho yang ada dimobil. Ini yang terakhir. Andai saja dia bukan pacarku, aku sudah menggorengnya lalu memakannya.

"Kenapa harus mengajakku sih?"
Tanyaku dengan kesal.

"Kau ingin aku mengajak hajun?"

Mendengar perkataannya sontak aku menatapnya tajam. Ihh kenapa jadi membahas hajun sunbae sih?!!

"Maksudku, kenapa tidak temanmu saja? Kenapa harus aku?"

"Aku tak mau orang lain tahu apartementku"

Eh jadi maksudnya aku bukan 'orang lain'? Aku jadi malu mendengarnya. Dia sudah menganggapku bagian dari dirinya ternyata.

"Wajahmu memerah seperti babi"

"YA!!"

Selalu saja seperti itu. Mengangkatku kelangit lalu menjatuhkanku kekuburan-_-

---
Aku masih sibuk menata kamar junho. Ranjangnya sudah kupasangi bedcover, buku-bukunya sudah kutata dimeja belajarnya, dan sekarang aku sedang menata pakaiannya dilemari. Kupikir ini sudah termasuk privasinya jadi awalnya aku tak mau menyentuh pakaiannya tapi ternyata dia menyuruhku untuk menata pakaiannya. Yasudah, aku menatanya sekarang.
Aku tak tahu junho sibuk apa. Daritadi aku hanya mendengar suara ketukan-ketukan yang cukup keras, mungkin ia sedang memaku sesuatu diluar.

Aktivitasku terhenti saat kulihat tas hitam disebelah koper yang berisi pakaian yang sedang kutata. Aku takut menyentuhnya, itu seperti berisi benda yang tak seharusnya kulihat. Tapi jika aku tak membukanya lalu bagaimana aku bisa menatanya?

Kuberanikan diri untuk membuka tas itu sesaat setelah aku selesai menata semua pakaian junho. Apapun isinya, aku harus tetap menatanya.

"Jangan sentuh!"

Aku terperanjat kaget saat junho tiba-tiba masuk lalu berteriak. Aku segera menjauhkan tanganku dari tas itu.
Hei tunggu dulu... ju-junho kenapa eumm.. tampan sekali?
Kaus hitam dan rambut basah karna berkeringat adalah perpaduan pas untuk menambah ketampanan seorang cha junho. Aku tak pernah melihat junho yang seperti ini. Aku jadi terpesona.

"Biarkan aku yang menata ini. Ini tak boleh dilihat orang"
Ucapnya. Aku masih menatapi wajahnya yang tampan tanpa menghiraukan ucapannya.

"Aku terlalu tampan ya?"
Entah mengapa aku mengangguk tanpa sadar saat mendengar pertanyaannya. Itu gerakan reflek dan jujur dari dalam hatiku. Aku tersadar saat junho tertawa bangga.
Langsung saja aku menggeleng keras.

"Tidak tidak. Jungkook oppa lebih tampan!"

Junho tak mendengarkanku, ia tetap sibuk meletakkan tasnya kedalam lemari sembari tetap tersenyum bangga.

"Setelah ini makanlah. Junho oppa sudah pesan hamburger"
Ucapnya.

Oppa katanya? Iyuh. Untung tampan!

"Oppa? Ihhh menjijikkan"

Aku keluar dari kamar junho mengikuti junho yang berjalan didepanku. Ternyata dimeja makan sudah ada burger. Ah aku harus cepat makan! Laparnya~~

Aku menyantap burgerku dengan tenang. Berbeda dengan junho yang sedang sibuk menyingkirkan tomat dan sayur lainnya yang ada dalam burgernya. Ternyata kebiasaannya ini masih ada.

"Makan sayurnya"

Ia menatapku.

"Shireo"

"Kusuapi?"

"Wanjeon shireo"(sangat tidak mau)

Aku memutar bola mataku malas. Terserahlah. Aku tak akan memaksanya lagi.

"Kau sengaja menyisakan saus dibibirmu agar aku yang membersihkannya, begitu? Kau sedang memberiku kode?"
Ucapnya. Segera aku mengusap bibirku sendiri. Aku saja tak tahu kalau ada saus dibibirku!

"Aku tidak minat dengan hal seperti itu! Lagipula tanganmu kotor, bisa-bisa bibirku rusak karna tanganmu"

"Siapa bilang aku akan membersihkannya menggunakan tanganku?"

"Lalu?"

"Dengan bibirku tentu saja"

"Apasih"

Sialan! Akukan jadi malu! Bisa-bisanya dia menggodaku seperti itu.

"Atau kau mau aku membersihkannya dengan kaki ku?"

"Diamlah"

---
"Aku mau pulang"

"Aku belum mengusirmu"

Ini sudah jam 4 sore. Aku ingin pulang tapi junho tak memperbolehkanku:(

"Kalau kau tak mau mengantarku aku akan naik bis saja"

"Kubilang aku belum menyuruhmu pulang. Tetap disini"

"Aku mau pulaaanng~"

Junho tak lagi menjawab. Ia berpura-pura tak mendengarku dan menyibukkan diri dengan menonton pertandingan sepakbola ditelevisi.

"Chunoyaa"

Dengan mata yang masih pada televisi tiba-tiba tangannya meraih pundakku agar mendekat kearahnya. Hei hei aku masih tak siap!

"Sekarang aku tinggal sendiri diapartement. Kenapa tak kita manfaatkan untuk berduaan seperti ini?"

APA?!

Selamat tinggal junhoku yang (kupikir) innocent~




Robot's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang