Akhirnya banget gasihhh
Yok silahkan dibaca😌
Mendapat nilai buruk saat ulangan fisika adalah hal yang biasa kualami. Aku memang bodoh dalam fisika dan matematika, jadi aku tak terlalu memaksakan diri untuk belajar. Mungkin sudah takdir aku bodoh dalam pelajaran matematika dan fisika yakan?
Tapi dari segala kepasrahanku terhadap nilai fisikaku ada bencana yang yang tak terduga.
Junho melihat nilaiku.
Angka 25(sialan)itu dilihatnya.
Bayangkan bagaimana malunya aku!
"Lihat punyaku"
Dia menyerahkan kertas yang kutahu itu juga kertas ulangan fisika. Kita memang satu jurusan tapi beda kelas dan semua kelas ulangan minggu ini.
"98? mau pamer ya?!"
Berarti dari 10 soal dia hanya salah 1. Hmm.
Pintar juga alien dari mars ini.
"Itu yang orang bodoh katakan. Orang pintar tak akan mengatakan itu"
"YA!"
"itu juga reaksi orang bodoh"
Bgsd
Baiklah aku akan diam.
"Kalau aku minta ajari, apa kau mau?"
"Tentu saja tidak"
Kugigit bibir bawahku menahan emosi yang membludak didalamku.
"Yasudah aku akan belajar pada minkyu sunbae saja"
Aku menunggu reaksinya. Tapi ternyata ia biasa saja. Sial,
Pacar siapa sih ini?
"Eh hajun sunbae menghubungiku"
Bohong kok.
Tapi junho segera merebut ponsel ditanganku lalu mengeceknya. Sesensitif itu jika menyangkut hajun sunbae.
"Aku bohong-"
"Kau masih menyimpan nomornya?"
Yah ketahuan. Senjata makan tuan. Dasar kwon ahyeon bodoh, junho kan sudah memintaku untuk menghapus nomornya. Argh.
"I-itu hanya jaga-jaga kalau aku ingin meminta tolong padanya"
"Ada aku, kenapa harus dia?"
Nadanya tiba-tiba dingin. Andwae!! Aku tak mau bertengkar lagi dengannya.
"Iya iya. Aku akan menghapusnya. Mana ponsel-"
"Sudah kuhapus"
Hmm. Padahal aku masih ingin menyimpannya, karna kadang aku masih berbalas pesan dengannya. Bukan untuk selingkuh atau apa, hanya ingin menjaga hubungan baik. Aku memang tak ada kapoknya.
Tapi yasudahlah.
"Mulai besok aku akan mengajarimu fisika"
---
Tak
Itu sudah pukulan kesekian kalinya yang kudapat.
Dari kekasih tercintaku-
Huekk
Dari kekasih sialanku yang sedang mengajariku fisika. Aku menyesal memintanya menjadi guruku. Lebih baik nilaiku buruk terus daripada diajari oleh guru gila sepertinya. Penyesalan memang datang dibelakang. Jangan tiru aku ya~
"Bagaimana sih! Akukan sudah menjelaskannya tadi, kenapa masih salah?!"
"Ya aku tak tahu! Aku sudah berusaha tapi tetap tak bisa!"
Aku jadi ikut tersulut emosi karna ia berkata dengan nada tinggi kepadaku.
