22. Lie

563 55 20
                                    


Hajun Sunbae
Ahyeon-ah, Aku hanya ingin meminta maaf tentang ciuman kita kemarin. Semalaman aku memikirkannya, aku benar-benar takut kau menghindariku. Setelah ini ayo bertingkah seperti tak terjadi apa-apa. Aku akan sebisa mungkin bertingkah biasa. Sekali lagi aku minta maaf dan jangan menghindariku ya
Read

F*ck lee hajun!

Aku berlari seperti orang gila setelah mengetahui pesan hajun sunbae sudah terbaca padahal aku tak tahu pesan itu terkirim padaku kapan. Kuyakin junholah yang membacanya. Coba bayangkan bagaimana saat junho membaca itu, Tapi kenapa junho bersikap biasa saja tadi?

Arghh

Setelah ini mungkin hubunganku dengannya akan benar-benar berakhir. Aku tak tahu. Ini semua karna hajun bodoh itu!

Tujuanku adalah lorong kelas 12 belas yang berada didekat kantin seperti kata soeun tadi. Pikiranku benar-benar kacau. Aku takut sesuatu yang buruk terjadi.

Dan benar saja..

Lorong kelas 12 sudah ramai. Tak terasa aku sudah menangis.

Aku semakin panik saat tahu orang yang sedang memukuli wajah hajun sunbae itu benar-benar junho. pertama kalinya aku melihat junho seperti ini.

"JUNHO HENTIKAN!!"
Kucoba menahan lengan junho tapi ia menepisku. Semua orang hanya melihat dan beberapa malah sibuk merekam, tak ada niatan untuk memisahkan mereka.

"JUNHOOO JEBAL"

"CHA JUNHO!!"

"HENTIIIKAANN"
Ia tak mendengarku. Beberapa kali tubuhku didorongnya.
Junho benar-benar seperti kesetanan. Aku takut melihatnya. Ini jelas bukan junhoku.

Aku tak bisa lagi.

Kurasakan tubuhku melemas namun tak sampai jatuh kelantai karna soeun menahan tubuhku. Syukurlah dia datang.

Eunsang dan beberapa teman kelas junho juga datang memisahkan mereka. Junho akhirnya menyerah, ia melepas tangan eunsang dan temannya lalu pergi begitu saja. Tubuhku masih bergetar. Jujur saja aku belum pernah melihat orang berkelahi sebelumnya, apalagi sampai berdarah seperti hajun sunbae sekarang. Ini semua membuatku terkejut bahkan rasanya sulit merasakan tubuhku sendiri.

---

Keadaan sudah membaik.

Aku dan soeun memutuskan untuk mengobati hajun sunbae diuks. Aku sudah mencari junho kemana-mana tapi aku tak menemukannya. Lagipula sudah kupastikan ia tak akan mau bicara padaku saat ini. Biarlah ia menenangkan pikirannya dulu.

"Kenapa sunbae diam saja tadi?"
Tanya soeun sedangkan aku sibuk mengobati luka dipelipisnya.

"Itu salahku. Aku pantas mendapatkannya. Lagipula sebentar lagi junho akan bertanding, akan bermasalah kalau sampai ia cidera"

Aku tak mau mendengarnya! Intinya dia bodoh! Aku kesal pada lelaki ini!

"Sebenarnya apa sih masalah kalian?"
Tanya soeun lagi. Setelah itu ia merasa bersalah telah bertanya. Dasar.

Hajun sunbae tak menjawab. Ia beranjak dari duduknya lalu mengambil air untuk diminumnya. Aku dan soeun saling menatap, ia memberiku kode ia ingin keluar dan aku mengangguk.

"Kupikir sunbae dan ahyeon butuh waktu untuk bicara berdua. Aku pamit dulu, sunbae. Hyeonie, kutunggu dikelas ya"

Soeun pergi dan keadaan diruang uks ini jadi canggung dan tak nyaman.

"Aku belum selesai mengobati luka sunbae"

Aku menarik hajun sunbae duduk lagi lalu lanjut mengobati memar didekat matanya.

Robot's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang