42. Strunggle & Faith

301 41 7
                                    

Sehari dua hari tak bertemu junho dapat dengan mudah kulalui. Tapi hari ketiga..

Aku mulai ingin bertemu

Rasanya tak asik hanya dengan video call. Aku ingin bertemu langsung. Itu semua karna semakin lama hubunganku dan junho menjadi semakin intens. Tak seperti awal-awal berpacaran dulu yang kencan sebulan sekali pun kami tak masalah.

Hari keempat,

Junho menelponku pagi-pagi. Mengucapkan selamat pagi dan bertanya bagaimana tidurku serta apa yang akan kulakukan hari ini. Klise tapi aku suka. Apalagi jarang-jarang anak itu bisa manis begini.

"Eumm.. ahyeon"

"Wae?"

"Hubungi aku kalau sudah datang"

"Apa? Apa yang datang?"

"Bukan apa-apa. Tunggu saja"

"Ck. Aku tak mengerti"

"Yasudah tunggu saja"

"Mm"

"Tapi ahyeon.. apa hukuman seperti ini tak kekanakan? Kita seperti anak SMP saja"

Ahyeon sudah biasa dengan junho yang dapat dengan cepat merubah topik. Dari A langsung Z, ahyeon tak apa. Sudah paham bagaimana junhonya.
Boocine.

"Tanya sendiri pada ahreum eonnie. Lagipula hukuman seperti ini mungkin bisa membuat kita sedikit istirahat. Melakukan banyak hal yang belum bisa kita lakukan karna ada pasangan"

"Jadi kau berpikir begitu? Sejak kapan kwon ahyeon pintar?"

"Kau pikir selama ini aku bodoh?!"

"Iya"

"Sial-"

"Ssstt. Jangan mengumpat"

"Mian"

Beberapa detik kami diam.

"Junho-ya. Kalau aku sangaaat ingin bertemu. Apa yang akan kau lakukan?"

"Menemuimu"

"Dan mendapat amukan ahreum eonni?"

"Sebenarnya banyak cara untuk bisa menemuimu tanpa diketahui ahreum noona"

"Lalu kenapa sekarang kau tak menemuiku?"

"Aku hanya ingin menghargai ahreum noona sebagai kakakmu. Aku juga salah, jadi aku berusaha tahu diri"

"Oouuuuu cha junhooo kau ingin terdengar keren ya?"

"Bagaimana apa berhasil?"

"Tidak. Aku malah geli mendengarnya hahaha"

---
Aku tidur siang dengan tenang sebelum ahyeon eonnie membangunkanku dengan brutal.

"Ahyeonnn ada paket!!"

Karna mendengar kata 'paket' otomatis langsung semangat. Aku ingat junho mengirimiku sesuatu. Jadi itu pasti dari junho.

Ahreum eonnie mengintip saat aku membuka kardus besar yang ada diruang tamu. Sudah besar, berat juga. Apa junho mengirimiku batu?

"OMO!"

Bukan aku yang terkejut. Tapi ahreum eonni.

Aku sih sudah biasa dengan yang seperti ini. Dia tidak pernah diperlakukan seperti ini oleh kekasihnya makanya ia terkejut. Kasian.

Jadi isinya adalah sekardus besar makanan. Ada banyak sekali biskuit bayi, ada susu pisang, ada snack-snack dan juga lolipop mangga 1 pak. Luar biasa memang anak paman cha itu. Jadi ingat dulu. Caranya membahagiakanku tetap sama seperti dulu. Ia tahu kalau aku hanya bisa bahagia dengan makanan:)

Robot's GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang