WHY NOT? [Hiatus Bentar]

17. Peduli

"Kepedulian lo ini, cuma karena kita temen kan. Gak lebih?"

"Bang, gue ikut ya? gue khawatir banget sama keadaannya kak Nayeon nih."

Jungkook menggeleng pelan. Sepertinya mengajak Jeno untuk ikut serta bersamanya ke rumah sakit bukanlah ide yang baik. Bocah itu tidak boleh iku ke dalam urusannya--walaupun secara logis memang Jeno berhak menemani Nayeon yang merupakan kakak sepupunya.

"Sorry Jen, gue sama sekali gak bermaksud ngelarang lo. Tapi kayaknya akan ribet kalo lo juga ikutan."

Jeno mengangguk paham, "Terus lo naik apa bang ke rumah sakitnya?"

"Jimin bawa mobil. Gue pinjem mobil dia."

Tak lama kemudian datang dua orang cowok yang terlihat terburu-buru menghampiri Jungkook dan Jeno kini.

"Gimana bisa sih Nayeon sampe dibully gitu?" tanya Jimin tiba-tiba.

Jungkook merebut pelan kunci mobil milik cowok itu, "Ntar gue jelasin. Sekarang gak ada waktu. Nayeon harus segera ditanganin."

"Lo gak ngasih tau bang Seokjin, Jung?"

Pertanyaan Taehyung sontak membuat langkah Jungkook berhenti. Sial, mengapa ia lupa jika disini yang berhak tau pertama adalah Seokjin. Dan begonya dia sampai lupa memberitahunya saking paniknya.

"Oke gue bakal kasih tau dia pas sampe dirumah sakit aja."

"Gue duluan."

Setelah itu Jungkook langsung berlari ke arah pos satpam, dimana tadi ia menitipkan Nayeon pada pak Mamat selaku satpam sekolah yang memang sudah sangat akrab dengannya. Jadi, untuk keluar-masuk sekolah bukanlah hal yang berat untuk dipikirkan. Tinggal di iming-imingi sekotak rokok aja, pria itu juga akan nurut dengannya.

Seperginya Jungkook, manik mata Jimjn dan Taehyung beralih menatap Jeno seolah meminta penjelasan atas apa yang sebenarnya terjadi.

"Jen, jelasin ke kita dong. Nayeon kok bisa sampe dibully sama Rose cs sih?" tanya Taehyung dengan wajah memelas.

Mendengar itu, ingatan Jeno dari berputar kembali pada kejadian beberapa waktu dimana secara langsung ia melihat sendiri bagaimana mengenaskannya kakaknya itu dengan wajah dan bibir yang terdapat darah segar disana. Sungguh, jika terjadi apapun pada Nayeon, ia tidak akan pernah memaafkan mereka dan akan membalaskan perbuatan mereka lebih parah. Sekalipun mereka perempuan.

] Why Not? [

Jungkook duduk dikursi tunggu yang berada didepan ruang UGD, tempat Nayeon digiring kesana bersama para perawat. Dalam hatinya, ia terus berdo'a semoga gadis itu baik-baik saja dan tidak akan terjadi hal-hal yang semakin akan membuatnya menyesal.