WHY NOT? [Hiatus Bentar]

29. Terjebak

Usai mengantarkan gadis itu pulang sampai rumahnya dengan selamat tanpa ada lecet sedikitpun. Kini Jungkook bersiap-siap untuk acara selanjutnya, yaitu nongkrong bersama dengan keenam teman-temannya. Sepertinya sudah lama sekali mereka tidak berkumpul bersama--sekedar makan/minum ataupun tertawa gitu seperti yang beberap waktu lalu mereka lakukan.

Karena tugas, dan kegiatan sekolah membuat rutinitas yang biasanya sering mereka lakukan harus jarang dilakukan.

Dengan memakai kemeja hitam lengan panjang bewarna hitam dengan celana panjang yang juga bewarna senada.Ini Jungkook mau nongkrong, atau melayat sih sebenernya? canda kok.

Bukannya menyisir rambutnya yang sudah mulai panjang itu, ia malah menyugarnya ke belakang. Emang ya, cowok itu paling males kalo disuruh sisiran. Untung aja ganteng, kalo engga mah lewat.

Jam sudah menunjukan pukul 6 sore, Jungkook segera bergegas keluar dari kamarnya usai mencabut handphone nya yang sejak tadi ia charger. Menuruni anak tangga rumahnya dan sudah terlihat disana mama, dan adiknya yang sedang makan malam bersama. Papanya, Reno belum pulang sepertinya.

Melihat anak sulungnya itu sudah rapi dengan pakaian serba hitamnya, Laras pun membuka suara.

"Mau kemana, Jung?"

"Biasalah."

Tanpa memberitahukan alasan yang detail, sebagai ibu Laras sudah paham alasan anaknya itu yang pasti dan tidak bukan akan nongkrong bersama dengan teman-temannya. Sebenarnya ia sebagai orang tua tidak pernah memberikan larangan kepada Jungkook ataupun Ryujin kalo mau main sama temen kemanapun. Asalkan alasannya harus jelas, dan juga harus ingat waktu.

Dan jungkook, selalu melanggar jam yang ditentukan Laras alias laki-laki itu suka lupa waktu kalo sudah bertemu dengan teman-temannya.

"Pulang jam sembilan, bisa?" tanyanya yang hanya dibalas cengiran kecil oleh Jungkook.

"Ya gak bisa lah ma. Secara kan bang Jungkook tuh bandel banget." sahut Ryujin mengompori, "Palingan pulang jam satu kayak kemarin-kemarin."

"Diem lo bocil." ketus Jungkook.