33. Hampir Ketahuan

185 32 25
                                    

"Karena apapun yang udah jadi milik gue. Gue gak akan mau berbagi dengan orang lain."

Kepulan asap yang baru saja keluar dari rongga miliknya. Menghisap sebuah benda nikotin yang ia apit disela-sela jarinya sambil pandangannya menatap lurus ke depan.

Sebenarnya ini bukanlah tindakan yang sering ia lakukan. Perokok bukanlah tabiatnya. Hanya saja, perasaannya sedang berkecamuk dan merasa kesal sendiri akibat kejadian dilapangan tadi yang seketika membuat moodnya rusak dalam waktu sekejap.

Jungkook bukan perokok aktif. Ia hanya merokok diwaktu tertentu saja. Seperti sedang galau, sedih atau marah. Karena baginya, menjaga kesehatan itu dimulai dari hal yang paling kecil. Yaitu tidak merokok.

Jungkook melirik jam ditangannya. Sudah pukul 4 sore namun Nayeon belum selesai juga dari kegiatannya. Terhitung sudah sekitar 1 jam ia menunggu diatas motornya sambil otaknya berpikir, mengapa Nayeon dan Juyeon bisa sedekat itu?

Ia juga tidak tau apakah perasaan yang sedang ia rasakan ini, bisa dikatakan cemburu atau sebatas ketidaksukaan saja.

"Hei..."

Jungkook menoleh saat ia merasakan sebuah tangan baru saja menepuk bahunya. Terlihat disana sosok gadis cantik dengan keringat yang membasahi wajahnya sedang tersenyum ke arahnya.

"Udah selesai?" tanya Jungkook sambil membuang puntung rokok yang sudah mengecil lalu menginjaknya.

Gadis itu mengangguk kecil sambil menyeka keringatnya. Pandangannya teralih pada sebuah benda yang baru saja laki-laki itu pijak.

"Kamu ngerokok, Jung?"

Jungkook diam.

Bahkan Nayeon adalah perempuan pertama selain Ryujin dan mamanya yang mengetahui sisi lainnya yang jarang orang ketahui kecuali para sahabatnya yang sudah mengenalnya sejak lama.

Dengan ragu laki-laki itu mengangguk. Entah apa yang setelah ini Nayeon pikir tentangnya.

"Iya. Sorry, aku lagi stress aja. Tapi tenang aja, aku gak ngerokok didepan kamu."

"Karena aku tau, hampir semua perempuan gak akan tahan sama asap rokok kan." 

Nayeon tersenyum mendengarnya. Bahkan dugaannya Jungkook akan marah saat ia menanyakan hal barusan ternyata salah. Laki-laki itu justru meminta maaf dan malah memahaminya seperti ini. Kenapa banyak sekali perbedaan antara Jungkook dan Mingyu yang membuat Nayeon benar-benar dibuat terkagum-kagum dengan laki-laki itu.

Dulu Mingyu suka sekali merokok didepan Nayeon. Padahal laki-laki itu tau jika Nayeon ini lemah sekali dengan asap rokok dan suka sesak saat menghirupnya. Namun Mingyu seolah tuli dan tidak peduli akan hal itu. Dan bodohnya lagi, Nayeon malah memaklumi dan selalu menjadi pihak yang mengalah.

Miris banget kan?

Tanpa sadar gadis itu meraih punggung Jungkook lalu mengusapnya pelan, "Makasih udah mau ngertiin aku."

"Kenapa? wajah kamu jadi mellow gini, hm?"

Tangan kiri Jungkook bergerak mengusap wajah Nayeon yang seperti berkaca-kaca saat menatapnya begini. Padahal mereka sedang tidak membahas yang berbau mellow.

Gadis itu menggeleng pelan, "Dulu Mingyu suka ngerokok depan aku. Aku kira kamu--"

"Jangan samain aku sama dia, Nay. Kita jelas beda." Jungkook mengusap rambut gadis itu pelan.

"Mingyu cowok brengsek, tapi kalo aku cowok baik-baik yang gak akan nyakitin perasaan cewek, apalagi kamu."

"Masa?" kini giliran Nayeon yang berniat menjahili Jungkook dengan memasang senyuman penuh selidik.

WHY NOT? [Hiatus Bentar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang