WHY NOT? [Hiatus Bentar]

31. Mulai Lagi

"Aku marah karena khawatir. Kamu terlalu susah dibilangin."

Part ini diketik 3450 kata. Ramein yukkk!!

Seharusnya hari ini Nayeon masih berada dirumahnya. Berbaring diatas kasurnya yang empuk sambil mengistirahatkan dirinya yang sesekali masih merasakan pusing dikepalanya, juga sakit disebagian tubuhnya. Lukanya membiru pun juga sudah diobati, tapi entahlah rasanya masih sakit saja.

Namun, selain sifatnya yang manja, cengeng, ia juga memiliki karakter yang susah diatur atau ngeyel. Sampai-sampai Jeno dan Seokjin yang sejak tadi menasehati gadis itu sudah angkat tangan, dalam arti mereka menyerah. Nayeon memang kepala batu yang sulit jika diberitahu. Padahal ini juga demi kesembuhannya.

"Yaudah deh terserah lo. Ntar kalo pingsan atau ada apa-apa, gue gak mau nolongin."

"Gue juga kak. Lo dibilangin ngeyel banget, heran."

Kompak Seokjin dan Jeno langsung meninggalkan Nayeon yang sudah berada didepan kelasnya dengan wajah yang berkaca-kaca. Gadis itu pengen nangis sekarang juga saat kedua laki-laki itu seperti tidak mau peduli lagi dengannya.

Padahal niatnya dia itu gak mau membolos terlalu lama, takut ketinggalan banyak materi. Tau sendiri, Nayeon Tamara ini salah satu murid teladan yang jarang sekali absen kecuali memang sakit.

"Bang, kak Nay mau nangis tuh." bisik Jeno yang tadi sempat melirik ke belakang.

"Biarin aja. Kalo gak diginii, Nayeon gak bakal mau nuurt sama kita, Jen."

Akhirnya keduanya benar-benar meninggalkan Nayeon dan menuju ke kelas masing-masing.

"Hiks-jahat banget." gadis itu menyeka air matanya yang sudah tumpah ke pipinya.

Ia juga melihat ke sekitar dan tidak menemukan laki-laki lainnya yang ia butuhkan saat ini.

"Jungkook kemana ya? masa sih belum dateng."

"Nay..."

"Kok gak masuk kelas sih?"

Kebetulan yang disengaja atau tidak, tiba-tiba saja dua orang perempuan yang merupakan sahabat Nayeon ini baru saja datang dan menemukan gadis itu masih berdiri dikelas dengan tas ransel yang masih berada dipunggungnya.

Nayeon tersenyum tipis.

"Udah sembuh? tumben pakek cardigan? masih sakit ngapain masuk sih, Nay!" omel Sana bertubi-tubi.