34. Me Time

186 37 40
                                    

Tok...Tok...

Ketukan pintu itu terdengar pelan dan tidak berhasil membangunkan seorang gadis yang masih terlelap didalam tidurnya.

Lama tidak ada sahutan, akhirnya pintu tersebut terbuka pelan. Sosok wanita paruhbaya cantik yang sudah memakai dress dibawah lutut itu menghampiri Nayeon yang tentu akan sulit bangun--terlebih hari ini weekend yang pastinya akan gadis itu gunakan untuk tidur sampai kebangun sendiri.

Sania duduk ditepi ranjang. Mengelus rambut gadis itu pelan, sesekali mengecupnya lama. Nayeon adalah gadis yang baik, penurut dan terkadang suka manja. Dari kecil memang gadis itu lebih dekat dengannya karena kedua orang tuanya yang sejak dulu sibuk mengurus pekerjaan mereka hingga melupakan jika ada sosok gadis manis yang juga butuh diperhatikan.

"Nay..."

Usapan lembut pada pipinya sukses membuatnya sedikit terganggu. Dengan perlahan gadis itu membuka kedua kelopak matanya. Menguap sekilas lalu pandangan pertama yang ia lihat adalah mamanya yang sedang berada tepat disampingya sambil tersenyum manis ke arahnya.

Perlahan Nayeon bangun dari posisi duduknya sambil mengumpulkan setengah kesadarannya.

"Mama? Kok udah rapi?" tanya Nayeon dengan suara seraknya.

"Mama mau ke Bogor sama papa, Nay. Terus Jeno belum pulang karena kemarin nginep dirumah Haechan katanya. Seokjin ada kerja kelompok dan udah berangkat pagi-pagi banget."

"Mama gak tega ninggalin kamu jadinya." lanjut Sania sambil terus mengelus-elus rambut gadis itu dengan wajah sendunya.

Melihat itu, Nayeon langsung menunjukan ekspresi tersenyum manis seolah memberi tau pada mamanya jika ia baik-baik saja.

Toh, bukankah dulu juga ia sering ditinggal kedua orang tuanya dalam jangka waktu yang cukup lama? Hanya ditemani bi Ana juga kan? Jadinya sepertinya ditnggal dirumah sebesar ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Dirumah pun juga masih ada dua asisten rumah tangga yang bisa menemani Nayeon kalo ada apa-apa.

"Yakin?"

Nayeon mengangguk mantap--berusaha meyakini Sania jika memang ia akan baik-baik saja. Toh, hari ini memang Nayeon tidak akan kemana-mana. Cukup dirumah saja sambil menonton film sepertinya seru.

"Yaudah. Sekarang kamu mandi, terus sarapan ya."

"Mama udah telfon Jeno buat pulang cepet dan nemenin kamu."

"Oke mama." Nayeon tersenyum manis sembari mengangkat jempolnya dihadapan Sania.

] WHY NOT? [

Di hari weekend ini Jungkook gunakan untuk olahraga. Ada sebuah ruangan didalam rumahnya--tepatnya didekat kamarnya yang memang ia gunakan untuk ruangan khusus olahraga. Jungkook sangat gemar sekali olahraga, oleh karena itu jangan heran jika proporsi tubuhnya sangat masuk ke dalam list boyfriend material--kalo kata ciwi-ciwi sekarang.

Peluh keringat membasahi wajah tampannya. Namun sama sekali Jungkook tidak merasa lelah ataupun berhenti barang sejenak saja. Menurutnya, olahraga itu sangat penting. Selain untuk kesehatan, juga bisa membuat bentuk karya disalah tubuhnya.

Yaitu abs yang memang sudah Jungkook miliki. Bahkan Nayeon adalah perempuan pertama tentunya selain Laras dan Ryujin yang tidak sengaja pernah memegang roti sobek tersebut walau tidak secara langsung.

WHY NOT? [Hiatus Bentar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang