46. Kejutan!

243 40 7
                                    

"Lo salah karena pernah jadi orang jahat. Jadi jangan salahin gue, yang gak akan pernah percaya sama apapun yang keluar dari mulut lo. Itu semua cuma omong kosong!"


Happy saturday night everyone💜

Sesampainya Jungkook mengantar Nayeon tepat dirumah keluarga Raiden dalam keadaan selamat, ia berhenti saat Nayeon menarik tangannya untuk mampi sebentar seperti biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesampainya Jungkook mengantar Nayeon tepat dirumah keluarga Raiden dalam keadaan selamat, ia berhenti saat Nayeon menarik tangannya untuk mampi sebentar seperti biasa. Menyapa Sania, atau Jeno bahkan Seokjin mungkin.

Namun yang dilakukan Jungkook hanya diam diatas motornya dan menatap Nayeon dengan tatapan sulit diartikan.

"Kenapa? masuk dulu bentar."

"Aku langsung pulang aja kayaknya, Nay."

Nayeon menggeleng cepat. Raut wajahnya berubah masam membuat Jungkook dibuat bingung sendiri. Ia hanya takut kehadirannya malah mengundang pukulan, kemarahan atau yang lain mungkin. Seokjin sekarang sensitif sekali jika melihat dirinya.

Jadi wajarkan Jungkook memilih menghindar daripada hal-hal yang buruk menimpanya?

"Jungkook, aku jamin bang Seokjin gak akan apa-apain kamu. Masuk dulu ya bentar. Please." ujar Nayeon disertai puppy eyesnya.

Gadis itu memang pandai merayu. Apalagi dengan wajahnya yang sudah imut, ditambah makin imut jika bereskpresi seperti bayi seperti itu. Membuat Jungkook yang seketika jadi gemas itu hanya bisa pasrah saja. Sekarang kelemahannya adalah Nayeon. 

Laki-laki itu mengangguk. Membuat senyuman secerah matahari terbit diwajah cantiknya. Jungkook turun dari motornya. Mulai menghela nafas berulang-ulang seolah-olah ia sedang akan melamar Nayeon.

Hey, bahkan mereka masih lama untuk tahap itu. Restu saja belum keduanya dapatkan.

Nayeon yang peka seketika langsung mengenggam tangan Jungkook se erat mungkin membuat cowok itu menoleh dan tersenyum ke arahnya.

"Jangan takut." Nayeon berbicara tanpa suara.

Namun belum sampai keduanya masuk ke dalam rumah besar itu, dapat mereka dengar jika ada seorang tamu yang dari suaranya saja sangat Nayeon kenali.

Ia mulai menduga-duga namun dengan segera Nayeon menepis pikirannya yang terlalu jauh. Orang tuanya datang? mana mungkin. Mereka kan bilang dua hari lagi akan datang. Bukan hari ini.

Ah, mungkin rekan bisnis Aldi ataupun Sania.

"Nay pulang---"

Ucapannya terhenti saat melihat dua orang yang sangat ia rindukan justru berada dihadapannya kini. Tanpa aba-aba, Nayeon langsung memeluk tubuh Andien selaku mama kandungnya yang sudah lama meninggalkannya karena pergi berbisnis.

"MAMA NAY KANGEN!"

Andien terkekeh pelan seraya mengelus-elus puncak kepala Nayeon dengan lembut. Menciumnya singkat seolah ia juga merasakan rindu yang teramat dalam kepada anak tunggalnya ini.

WHY NOT? [Hiatus Bentar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang