44. Mistakes

221 46 15
                                    

Usai kembali dari tempat yang hampir saja menghilangkan dua nyawa sekaligus, Nayeon dan Yeri langsung kembali ke tempat perkemahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Usai kembali dari tempat yang hampir saja menghilangkan dua nyawa sekaligus, Nayeon dan Yeri langsung kembali ke tempat perkemahan. Jaraknya cukup jauh memang, tetapi dengan begitu mereka bisa sedikit berbincang karena hari ini keduanya resmi menjalin hubungan pertemanan.

Nayeon yakin, Yeri adalah seorang perempuan berhati baik sepertinya. Hanya saja, terkadang keadaan yang memaksa kita untuk berubah menjadi jahat karena sesuatu yang tidak kesampaian.

"Nay, gue gak tau ini udah ke berapa kalinya. Tapi gue mau minta maaf dan janji gak bakalan ngulang kesalahan yang sama."

"Yer, gue udah maafin lo kok jauh sebelum lo minta maaf." Nayeon tersenyum, mengenggam erat tangan Yeri, "Jangan minta maaf terus ya. Gue capek nih jawabnya."

Keduanya tertawa bersamaan. Membiarkan angin menerpa dengan bebas wajah mereka. Rasanya masih sangat mustahil kedengarannya, mereka yang sebelumnya saling memiliki rasa tidak suka hanya karena seorang laki-laki, kini malah berbanding menjadi seorang teman.

Emang bener ya, takdir Tuhan gak ada yang tau. Padahal Nayeon sempat mengira jika ia akan meninggalkan dunia ini dengan cara tragis. Tanpa salam perpisahan yang pastinya akan menciptakan luka pada orang-orang yang ia sayangi.

Namun tidak.

Tuhan masih berbaik hati dengannya dengan masih memberi kesempatan untuk hidup dengan orang-orang yang mencintai dirinya. Ditambah satu orang lagi yang akan menjadi seorang teman untuknya.

Yeri Tifanny.

Suasana ditempat perkemahan cukup ramai hari ini. Berita tentang Nayeon yang lagi-lagi hilang yang diberitakan oleh Sana cukup menghebohkan. Apalagi Sana yang terus merengek ingin segera mencari Nayeon, namun Mina yang selalu melarang karena itu adalah tugas dari para guru sebagai penanggung jawab.

Namun keributan itu mendadak hening, saat dua orang gadis tiba-tiba saja muncul dihadapan mereka semua dalam keadaan baik-baik saja.

"NAYEON!"

Sana langsung berhamburan memeluk Nayeon, diikuti Mina juga. Keduanya memeluk Nayeon dengan sangat erat seolah mereka tidak ingin sesuatu terjadi dengannya.

Sebegitu kental persahabatan mereka yang terbilang belum lama terjalin. Namun Nayeon dibuat terharu karena ia selalu diperlakukan dengan sangat istimewa oleh Sana dan Mina.

"Lo gak papa kan? ada yang luka? kita khawatir sama lo, Nay."

"Maaf. Tapi gue gak papa kok." ujar Nayeon dengan senyuman simpulnya.

WHY NOT? [Hiatus Bentar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang