01. Kecewa

326 37 27
                                    

"Aku baru sadar kalo selama 2 tahun ini ternyata cuma aku yang mati-matian pertahanin hubungan ini. Sementara kamu?"

] WHY NOT? [

Seorang gadis sedang bersiap-siap memasuki kelasnya dengan membawa sebuah paperbag ditangan kirinya. Senyuman yang sejak tadi menghiasi wajah cantiknya, tidak sabar untuk menemui seseorang setelah ini.

Seragam sekolah yang sesuai dengan peraturan, rambut panjang yang tergerai begitu saja, make up natural, dengan name tag Nayeon Tamara. Berjalan santai dikoridor sekolahnya.

"Nayeon!"

Nayeon membalikan tubuhnya. Sahabatnya sedang melambaikan tangan ke arahnya sambil berjalan mendekat.

"Good morning Momo Riana."

"Dih, tumben banget." Momo membenarkan letak tas punggungnya yang agak menyamping.

Nayeon mendengus sebal, "Gitu amat Mo. Gue kan emang selalu ngucapin good morning ke lo."

"Tapi biasanya nadanya jutek. Gak selembut sekarang."

"Ya karena gue lagi seneng hari ini."

Momo memutar bola matanya malas, "Pasti mau ketemu Mingyu kan lo?"

"Selain cantik, lo juga peka ya Mo. Makin sayang deh." dengan secara tiba-tiba Nayeon langsung memeluk tubuh Momo dari samping hingga hampir membuat mereka terhuyung ke belakang.

"Nay! untung gak jatoh."

"Hehehe sorry."

Tanpa terasa, mereka sudah sampai didepan kelas bertuliskan XI IPA 1. Momo langsung menarik tangan Nayeon yang mulai jalan melambat dibelakangnya.

Langkah Nayeon berhenti bersamaan dengan Momo yang menengok ke belakang sambil menautkan satu alisnya.

"Kenapa?" tanya Momo.

Nayeon memberikan cengiran khasnya hingga mempelihatkan dua gigi kelincinya. Momo sudah hafal dengan gelagat sahabatnya ini yang pastinya mau mampir ke kelas doi dulu.

"Iya deh gue duluan ke kelasnya."

Sekali lagi Nayeon memeluk tubuh Momo untuk beberapa menit karena merasa sangat bahagia bisa memiliki sahabat yang selain cantik dan pintar juga sangat peka seperti Momonya ini.

Nayeon melambaikan tangannya saat mereka berpisah didepan kelas XI IPA 1. Nayeon berjalan ke arah kelas IPS, dimana letaknya agak jauh dari kelas IPA. Dia harus memberikan sesuatu yang sudah ia siapkan dari subuh ini pada kekasihnya sebelum dia lupa seperti kemarin-kemarin.

Nayeon mulai melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam kelas pacarnya itu. Teman-teman Mingyu sudah hafal dengan Nayeon karena saking seringnya bucin disana. Jadi gak ada rasa sungkan atau malu-malu lagi bagi Nayeon.

Namun belum genap kakinya melangkah masuk, senyumnya luntur begitu saja bersamaan dengan tangannya yang tidak sanggup membawa paperbag sehingga terjatuh dilantai.

Dug!

Senyumnya luntur saat dengan terang-terangan ia melihat sendiri bagaimana asyik Mingyu suap-suapan bersama gadis yang paling ia benci disekolah ini. Yang merupakan musuh bebuyutannya dalam segala hal. Termasuk dalam hal cowo.

"Mingyu!"

Nayeon berteriak kencang hingga kini semua pasang mata di kelas IPS 3 itu menengok ke arahnya. Apalagi Mingyu yang terkejut bukan main dan refleks menjauhkan dirinya dari gadis bernama Nancy yang malah tersenyum puas.

WHY NOT? [Hiatus Bentar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang