WHY NOT? [Hiatus Bentar]

19. Double Date

"Double date ini sebagai pembuktian, kalo kalian emang pacaran atau cuma pura-pura."

Setelah tadinya asyik membalas rentetan chat dari Nayeon. Bukan, sepertinya dia yang lebih dulu melakukan spam chat guna memastikan apakah gadis diseberang sana masih marah dengannya atau tidak.

Namun sepertinya, Nayeon bukan tipikal perempuan yang suka marah hingga berlarut-larut. Terbukti saat Nayeon yang mau membalas chat tidak pentingnya. Yang berakhir ia yang ketawa-ketiwi sendiri akibat pesan terakhir yang ia baca tadi yaitu Nayeon yang entah sengaja atau tidak mengirimnya emot love dan tanda melet. Apa maksudnya coba?

Bikin geer aja, eh.

Canda geer.

Jungkook bangkit dari kasurnya, memilih untuk ke dapur karena kini tenggorokannya minta diisi oleh sebuah minuman yang menyegarkan. Soda misalnya.

Jungkook berjalan menuju dapur rumahnya, namun tak sengaja ia melihat kamar adiknya yang pintu tidak sepenuhnya tertutup rapat. Samar-samar cowok itu mendengar isakan tangis dari dalam kamar gadis itu.

Jungkook mengernyit. Ryujin menangis?

Perlahan-lahan tanpa menimbulkan suara sekecil apapun, Jungkook mulai mengintip dari celah pintu tersebut dan memicingkan matanya.

Ternyata benar.

Ryujin sedang menangis sambil menghadap ke arah jendela kamarnya. Tumben sekali adiknya itu menangis malam-malam begini ya.

"Dek..."

Panggilnya pelan sambil berjalan menghampiri adiknya yang terdeengar sedang menangis sesegukan.

"Ryu, lo kenap--"

"Bang Jungkook!"

Tanpa aba-aba, Ryujin langsung memeluk tubuh kekar abangnya hingga kini tubuh mungilnya menubruk dada bidang Jungkook. Gadis itu menangis sepuasnya dalam pelukan tersebut. Apalagi kini tangan Jungkook yang terangkat untuk mengusap-usap dengan teratur punggung Ryujin untuk memberikan ketenangan pada adiknya.

"Ryujin, lo kenapa nangis? ada masalah?" tanya Jungkook lembut.

Ia dapat merasakan gelengan kepala dari sela-sela pelukan itu. Menghela nafas panjang, Jungkook memilih menggiring Ryujin agar duduk dikasurnya saja supaya lebih nyaman untuk dirinya bertanya mengenai penyebab gadis itu menangis seperti ini.